Mahasiswa Gresik Desak DPRD Kirim Tuntutan Tolak RUU Pertanahan

JATIMNET.COM, Gresik - Ratusan massa tergabung dalam aliansi Gepug (Gerakan Pemuda Untuk Agraria) Kabupaten Gresik menolak RUU Pertanahan, menolak RUU KUHPidana, dan mendesak pemerintah mewujudkan reforma agraria sejati UU Pokok Agraria No. 05 Tahun 1960.

Penolakan itu disampaikan saat menggelar aksi damai dengan membawa sejumlah poster di depan gedung DPRD dan Kantor Bupati Gresik, Selasa 24 September 2019.

Ratusan massa aliansi Gepug dari pelbagai mahasiswa seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), IMM Gresik, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), dan BEM UISI.

"Adanya RUU pertanahan seakan-akan menjadi payung hukum dari PP nomer 86 tahun 2018 tentang Tanah Obyek Reforma Agraria, yang mana PP ini pada hakikatnya malah mempertajam konflik yang ada," terang Faisal Ridho Abdillah, Ketua PMII cabang Gresik.

BACA JUGA: Legislatif Gresik Janji Kerja Cepat dan Cerdas

Mereka juga mendesak para Legislator di DPRD Gresik melakukan penandatanganan terkait ikut berpartisipasi akan penolakan yang dituntut para mahasiswa tergabung dalam aliansi Gepug, untuk diteruskan ke DPR RI.

Pernyataan sikap tegas akan penolakan itu dituangkan dalam surat resmi yang ditandatangani beberapa unsur aktivis mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gepug, serta ditandatangani Ketua DPRD Gresik, Fandi Ahmad Yani.

"Ini bagian dari aspirasi masyarakat, tugas kami menindak lanjuti apa yang menjadi tuntutan masyarakat. Tuntutan mereka langsung kami teruskan ke DPR RI lewat faksimile," tegas Fandi Ahmad Yani, Ketua DPRD Gresik didampingi Wakil Ketua I, Asluchul Alif Maslichan.

Massa membubarkan diri dengan kawalan ketat pihak TNI dan Polri hingga meriam air milik Polres Gresik ikut disiagakan di lokasi. Sebelumnya mereka berorasi di depan Kantor Bupati Gresik dan tidak sedikit pengguna jalan mengacungkan jempol pada aksi mereka.

Mereka juga berjanji akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dihiraukan oleh pihak berwenang. "Kami akan gelar dengan massa lebih besar jika tidak ada respon," teriak Korlap Aksi, Hamdan Arif.