JATIMNET.COM, Probolinggo – Satreskrim Polres Probolinggo Kota akhirnya mengamankan seorang pemuda setelah aksinya melemparkan benda menyerupai bom ikan atau bondet menghebohkan jejaring media sosial Facebook.

Aksi pelemparan bondet direkam menggunakan kamera ponsel dan diunggah ke jejaring media sosial TikTok.

Dalam aksinya, pemuda yang diketahui berinisial SH tersebut melemparkan benda menyerupai bondet hingga meledak di areal overpass Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) di Desa Sumberbendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Video pelemparan benda menyerupai bondet itu akhirnya viral di Facebook setelah salah seorang warganet menggunggahnya. Pengunggah juga menuliskan pemberitahuan pada kepolisian atas kejadian tersebut.  

Pelemparan benda menyerupai bondet tersebut terekam dalam dua unggahan video masing-masin berdurasi sekitar 15 detik dan kedua 30 detik. 

BACA JUGA: Ledakan Diduga dari Bondet Kembali Menimpa Warga Probolinggo 

Unggahan video itu menuai beragam komentar warganet dan mereka umumnya merasa geram dengan ulah pemuda tersebut.

Tak sedikit warganet berharap pemuda yang ada di dalam video agar segera ditangkap kepolisian lantaran dinilai telah membahayakan orang lain.

Merespons hal itu, kurang dari 7 jam sejak videonya viral, Satreskrim Polres Probolinggo Kota langsung mengamankan SH. Guna pemeriksaan, SH langsung digelandang ke Maporesta Probolinggo. 

Plt. Kasi Humas Polres Probolinggo Kota Iptu Zainullah mengatakan berdasarkan pemeriksaan petugas, aksi pelemparan benda menyerupai bondet yang direkam melalui kamera ponsel itu terjadi pada malam takbir menjelang Hari Raya Idulfitri, 2 Mei 2022, sekitar pukul 23.00 WIB. 

Menurut Zainullah, setelah dilakukan pemeriksaan, penggeledahan dan penyelidikan pelaku diketahui hanya membuat satu buah peledak dan telah meledak seperti yang terekam dalam video. 

BACA JUGA: Diduga Terkait Pilkades, Rumah Warga Probolinggo Dilempar ‘Bom Bondet’

“Pengakuan pelaku, ia melempar benda menyerupai bondet hanya untuk hiburan. Sengaja dilempar di lokasi tersebut karena tidak ada orang atau kondisinya tengah sepi," kata Zainullah, Senin, 13 Juni 2022.

Pemeriksaan dilakukan juga untuk membuktikan apakah pelaku juga menyalahgunakan bahan peledak untuk aksi kejahatan seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian hewan (curwan).

"Setelah diinterogasi, tidak diketemukan pelaku bagian pelaku curanmor maupun curwan. Oleh karenanya, pelaku hanya diminta membuat pernyataan tertulis bermaterai serta disaksikan orang tuanya," kata Zainullah. 

Kepolisian juga meminta orang tua melakukan pembinaan terhadap pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya lagi karena menimbulkan keresahan di masyarakat.