Kontingen ITS Sabet 9 Medali di Ajang IYIA 2018

JATIMNET.COM, Surabaya –  Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyabet sembilan medali sekaligus dalam ajang the 5th International Young Inventors Awards (IYIA) 2018, pada 22 September lalu, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali. Dari perolehan sembilan medali kontingen ITS tersebut, tiga di antaranya adalah medali emas.

ITS mengirimkan tujuh kontingennya, dari departemen yang berbeda-beda. Empat tim dari Departemen Kimia, dua tim berasal dari Tim Aryaraka Teknik Kimia Industri, dan satu tim lainnya berasal dari Tim Antasena Teknik Material. Di ajang ini, mereka saling menunjukkan ide dan produk inovasi terbaiknya.

BACA JUGA: MAHASISWI ITS CIPTAKAN SEPEDA PENDERITA CEREBRAL PALSY

Departemen Kimia menyumbangkan dua medali emas sekaligus. Emas pertama dipersembahkan oleh tim yang beranggotakan Alvin Romadhoni Putra, Rahardian Abdul Rachman, Ulva Tri Ita Martia, Wulan  Aulia, Alvin Rahmad Widyanto, Wahyu Ariffianto dan Anggi Putri Anafiesma. Tim ini menginisiasi penyimpanan hidrogen dari karbon yang ter-template Zeolite KTZ.

Selanjutnya, emas kedua diperoleh dari karya inovatif Microbial Fuel Cell (MFC) andalan tim yang diketuai oleh Wulan Aulia. “Sangat senang bisa ikut berkompetisi di kancah internasional, terlebih ketika tim kami berhasil mempersembahkan medali emas untuk ITS,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Wulan ini dalam siaran, Jumat 28 September 2018.

Meski begitu, lanjut Wulan, keberhasilan ini bukanlah akhir dari perjuangan timnya, karena masih banyak proses yang patut dikembangkan lebih lanjut nantinya. Tak hanya medali emas, dua tim lainnya dari Departemen Kimia juga berhasil menyumbangkan medali perak.

BACA JUGA: KONSEP P3K DALAM GENGGAMAN MAHASISWI ITS

Sementara medali emas ketiga berhasil direngkuh oleh ITS dari Tim Antasena Teknik Material.  Dalam ajang yang berlangsung selama empat hari ini, Tim Antasena membawa tiga karya sekaligus yakni Antasena Carbon Wheels, Antasena Vledee A-1  dan Antasena Al-Air Battery P-1. Melalui tiga karya inovatifnya tersebut, dua di antaranya masing-masing mendapatkan satu medali perunggu.

Sementara itu, satu medali perak dan perunggu lainnya berhasil dibawa pulang oleh Tim Aryaraka berkat gagasan pengolahan limbah industri pabrik menjadi biogas dan pengolahan air bilga dengan proses elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminum.