JATIMNET.COM, Surabaya – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam mendesak aparat kepolisian menghentikan tindakan kekerasan dan penggunaan kewenangan yang berlebih terkait aksi mahasiswa di sejumlah daerah.

“Kami meminta polisi menghentikan tindakan kekerasan dan penggunaan kewenangan yang berlebihan dalam menghadapi demonstrasi mahasiswa,” kata Choirul Anam, kepada Jatimnet.com, Rabu 25 September 2019.

Menurut Anam, Komnas HAM telah menerima sejumlah laporan terjadinya kekerasan terhadap demonstrasi mahasiswa sejak aksi serentak di berbagai daerah Senin 23 September 2019 kemarin.

BACA JUGA: Pasalnya Bermasalah, Komnas HAM Minta Pengesahan RKUHP Ditunda

“Untuk tindakan penggunaaan kewenangan yang berlebihan, tim Propam Kepolisian harus melakukan investigasi,” lanjut anggota Komnas HAM asal Malang itu.

Hingga Rabu 25 September 2019, dia menyebut Komnas HAM secara khusus memantau aksi demo berdasarkan peristiwa kekerasan yang terjadi melalui gambar, keterangan dan video.

“Dapat laporan juga dari simpul pendamping, mereka memberikan rekaman video ke Komnas HAM. Video semacam itu juga beredar di media sosial,” jelasnya.

BACA JUGA: Kekerasan Papua, Komisi HAM PBB Minta Perlindungan Bagi Pegiat HAM

Untuk itu, ia mendesak kepolisain untuk melakukan investigasi secara internal dan membina penegakan disiplin personel polisi yang melakukan tindakan kekerasan.

“Pengalaman dalam peristiwa 21-24 Mei 2019, di depan Bawaslu seharusnya dapat dijadikan pelajaran oleh kepolisian. Yakni dalam hal penanganan menghadapi mahasiswa atau pendemo dengan cara yang lebih baik,” tutupnya.