Logo

Ketahui Fakta Penularan Tokso dari Kucing

Reporter:

Sabtu, 02 November 2019 07:10 UTC

Ketahui Fakta Penularan <em>Tokso</em> dari Kucing

Ilustrasi kucing. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya – Kucing sering disebut sebagai biang penularan toksoplasmosis yang membahayakan bagi janin di dalam kandungan. Nyatanya, penularan parasit penyebab toksoplasmosis dari kucing ke manusia tidaklah mudah. Kucing pun bisa mengembangkan kekebalan diri terhadap parasit penyebab toksoplasmosis.

Toksoplasmosis atau tokso adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.

Parasit ini dapat ditemukan pada daging mentah atau kurang matang, telur mentah, kotoran kucing, dan tanah yang terkontaminasi oleh kotoran kucing yang terinfeksi.

BACA JUGA: Hari Rabies Sedunia, Pemkot Blitar Lakukan Kebiri Gratis untuk Kucing 

Seorang wanita yang terinfeksi toksoplasmosis selama kehamilan dapat menularkan infeksi kepada bayinya. Hal itu dapat menyebabkan keguguran, lahir mati atau cacat lahir.

Namun, ibu hamil tetap harus memiliki beberapa alasan untuk terinfeksi dari kucing peliharaan.

Pertama, agar infeksi ini dapat dikatakan berbahaya selama kehamilan, wanita tersebut mestinya baru terinfeksi parasit untuk yang pertama kalinya dalam hidup. 

BACA JUGA: Parlemen Inggris Sahkan Larangan Penjualan Anak Anjing dan Kucing 

Banyak wanita sudah memiliki kekebalan terhadap parasit karena pernah terinfeksi sebelumnya.

Demikian pula sebaliknya, kucing dapat mengembangkan sistem kekebalan sendiri. Kucing yang terinfeksi tokso umumnya mereka yang baru pertama kali terinfeksi, biasanya sekitar usia dua minggu.

Selain itu, parasit harus dicerna. Dengan begitu, ada kemungkinan seorang wanita hamil terinfeksi tokso akibat makan daging mentah atau setengah matang daripada sumber yang berhubungan dengan kucing.

BACA JUGA: Ketahui Bahasa Kucing dari Ekornya 

Jika seorang wanita hamil telah melakukan berbagai bentuk pencegahan dasar, tidak perlu lagi takut terhadap kucing peliharaan.

Wanita hamil juga masih bisa membersihkan kotoran kucing. Namun, kegiatan itu harus dilakukan menggunakan sarung tangan, kemudian cuci tangan hingga bersih setelahnya. 

Cara lain untuk mengurangi risiko tokso adalah dengan menghindari makan daging mentah atau kurang matang, memakai sarung tangan saat berkebun, dan mencuci tangan secara menyeluruh setelah memegang daging mentah, sampah, kucing, atau tanah.

Sumber: Suara.com