Kampanye akbar pasangan calon kandidat 2, Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno (Puti), nuansanya berbeda. Cuaca cerah mengelilingi ribuan santri-santriwati, massa pendukung Gus Ipul – Puti yang hadil dalam kampanye tersebut.

Sebab, Gus Ipul dan Puti menilai, cuaca cerah, hujan rintik ribuan massa tidak beranjak pergi dari lokasi kampanye yang digelar di Kampung Jakcloth, Jalan Slamet Riyadi, Kabupaten Jember.

Ini dikarenakan sebelumnya menggelar khataman alquran yang dilakukan 313 santri hafidz – hafidzah (penghafal alquran). Kemudian dihadiri para kyai sepuh, 99 Masayikh dan Bu Nyai se-Jawa Timur.

Kyai sepuh yang hadir ini seperti KHR Kholil As’ad dari Situbondo, KH Anwar Iskandar dari Kediri, KH Miftahul Akhyar dari Kota Surabaya, KH Nawawi Abdul Jalil dari Sidogiri Pasuruan, KH Moh. Hasan Mutawakil Allalah dari Genggong Probolinggo dan KH Idris Hamid dari Pasuruan.

Sehingga membuat cuaca menjadi adem, tentrem. Tapi, tidak membuatkan mereka patah semangat memberikan dukungan.

“Ini adalah suatu barokah, ridho dan dan kebesaran allah. Mari kita lakukan sholawat untuk menyejukan suasana, supaya menjadikan Gus Ipul dan saya, Puti Guntur bisa terpilih kedepan akan memberikan kemakmuran Jawa Timur,” kata Puti Guntur saat kampanye akbar, Minggu (15/4).

Dia juga menuturkan kampanye akbar
‘Mengetuk Pintu Langit’ dengan dihadiri para kyai, ibu nyai dan gelar doa bersama, istighosa kubro jtu mempunyai makna tersendiri. Apa yang dilakukannya hari ini dan kedepan, kemudian keberhasilan juga kesuksesan itu semua karena ridho allah.

“Kampanye akbar dengan tema mengetuk pintu langit itu artinya adalah kita berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala,” ujar dia.

Tidak hanya itu, menurut Puti, mengetuk pintu langit ini juga menjadikan diri sebagai hamba allah yang lemah. “Penguasa itu adalah milik allah. Kita yakin dengan mengetuk langit lewat doa-doa itu menjadikan rahmad ridho dari allah untuk kita semua, terutama pasangan nomor 2 (Gus Ipul – Puti),” katanya.

Secara terpisah Gus Ipul sendiri juga mengungkapkan kampanye akbar yang digelar di Jember dikonsep dengan pengajian akbar. Itu merupakan atas penunjuk dan perintah para kyai.

“Atas perintah kyai sepuh, kami mengubah kampanye terbuka menjadi doa akbar bersama. Dengan tema mengetuk pintu langit, untuk mendapatkan ridho allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.