JATIMNET.COM, Banyuwangi – Gempa bumi terjadi di wilayah laut selatan Selat Bali, atau 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali, Selasa 16 Juli 2019. Gempa bermagnitudo 6,0 sekitar pukul 07.20 WIB itu juga terasa wilayah di eks Karesidenan Besuki.

Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso terkonfirmasi turut merasakan gerakan permukaan Bumi tersebut. Kabupaten Situbondo belum terkonfirmasi, namun sangat besar kemungkinan ikut merasakan karena getaran sampai Bondowoso.

“Sebagian wilayah terasa sebentar,” kata Denny Rinaldo warga Bondowoso pada Jatimnet, melalui aplikasi pesan daring.

BACA JUGA: Gempa Tektonik M7,2 Guncang Halmahera Selatan, Tidak Berpotensi Tsunami

Di wilayah Banyuwangi selatan gempa menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan seperti jatuhnya genting dan keretakan tembok. Sebagian genting di puluhan rumah warga Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, berjatuhan.

"Puluhan-lah, tapi tidak parah. Paling atap genting jatuh, dan gak parah,” kata Rindy, warga Desa Kalipait saat dihubungi.

Informasi yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi sebagian genting sebuah masjid di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, juga jatuh. Begitu juga dengan Pos Linmas di Balai Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran.

BACA JUGA: Penduduk Darwin Berhamburan Dampak Gempa Laut Banda

Sementara keretakan tembok dilaporkan dialami Kantor Balai Penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Kantor Kecamatan Gambiran. Kerusakan terparah dilaporkan dari Masjid Nurul Iman, di Pantai Rajewesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.

Dalam peringatan dini yang dibagikan dari laman resmi dan akun media sosial yang dikelolanya, BMKG menerangkan pusat gempa di kedalaman 68 kilometer laut. Mereka juga menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Dari pantauan Jatimnet saat kejadian, getaran terasa antara 10 hingga 20 detik yang menimbulkan suara gemuruh pelan di rumah-rumah warga. Dari berbagai sumber informasi tidak ada laporan yang mengatakan adanya korban luka ataupun meninggal dunia.