JATIMNET.COM, Ponorogo – Sejumlah titik api di kawasan hutan wilayah Kecamatan Pudak, bagian timur Ponorogo, hingga kini belum bisa dipadamkan. Angin yang kencang dan semak-semak kering serta pepohonan pinus membuat api sulit padam dan terus merambat.

“Untuk kebakaran yang berada di wilayah Pudak ini berawal dari kebakaran yang ada di wilayah Tulungagung yang berada di lereng Wilis sehingga merembet sampai wilayah Ponorogo,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono, Jumat 25 Oktober 2019.

Budi sapaannya, menerangkan jika kebakaran di wilayah Pudak sudah berlangsung empat hari. Api membakar hutan pinus serta ilalang kering.

BACA JUGA: Satu Relawan Meninggal dalam Kebakaran Hutan di Ponorogo

“Angin yang kencang dalam beberapa hari ini membuat titik api terus menyebar dan membakar semak-semak,” terangnya.

Saat ini BPBD, TNI, dan polri bekerja sama dan berkoordinasi melakukan pemantauan dan penanganan di wilayah hutan yang terbakar dengan cara pengilaran, penyiraman air di lahan yang belum terbakar untuk mencegah merambatnya api. 

“Sudah hampir 16 hektare wilayah hutan yang terbakar,” ujarnya.

Beruntungnya, wilayah hutan yang terbakar terletak sekitar 7 kilometer dari pemukiman warga, sehingga tidak terlalu menimbulkan kepanikan. Berbeda dengan hutan di Kecamatan Sooko, yang bersebelahan dengan pemukiman warga. Di Sooko, kebakaran telah dipadamkan.

BACA JUGA: Kebakaran Hutan di Jatim Capai 4.300 Hektar

Budi mengimbau warga yang dekat dengan wilayah hutan untuk tidak lalai dengan berbagai hal yang mampu menimbulkan sumber api, seperti puntung rokok dan membakar sampah.

“Untuk Sooko kemarin sebabnya karena kelalaian manusia, yaitu puntung rokok. Akibatnya, hutan seluas 6 sampai 7 hektare terbakar,” pungkasnya.