JATIMNET.COM, Lamongan – Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau yang disebut e-KTP merupakan kartu tanda identitas yang sangat penting bagi warga Indonesia. Namun, untuk mencetak e-KTP di Kabupaten Lamongan dalam satu bulan terakhir mengalami sedikit kendala hingga masyarakat tidak bisa mencetak tanda pengenal itu.

Hal ini karena blangko pengisian sedang kosong atau habis. Sehingga, masyarakat belum bisa mencetak e-KTP pengajuan baru atau mengganti e-KTP karena rusak atau hilang. 

Salah satu warga Lamongan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan jika dirinya belum bisa mendapatkan e-KTP saat mengurus di Mall Pelayanan Publik Lamongan.

BACA: Tarik Minat Remaja Buat E-KTP, Dispendukcapil Banyuwangi Beri Kupon Undian

"E-KTP saya rusak, saya mencoba mengurusnya di Mall Pelayanan Publik (MPP), tapi kata petugas yang jaga blangkonya e-KTP habis," kata nya, Kamis, 26 Desember 2024.

Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lamongan A. Edwyn Anedi membenarkan jika blangko e-KTP di Disdukcapil sedang habis.

"Iya blangko e-KTP habis, hari ini tadi saya mengajukan ke Kementerian Kependudukan dan Catatan Sipil untuk meminta blangko," ujarnya. 

Pihaknya meminta blangko sebanyak-banyaknya dan melaporkan jika di Dinas Dukcapil Lamongan sedang kosong.

BACA: KTP Digital Siap Diluncurkan, Pelayanan Administrasi Kependudukan Dalam Genggaman

"Tapi biasanya kami hanya dikirim 1.000 sampai 2.000 blangko saja, kapan akan dikirimnya ke Disdukcapil Lamongan kita belum mengetahui karena itu merupakan kewenangan kementerian," ujarnya.

Lebih lanjut, Edwyn menuturkan jika pihaknya baru mengetahui blangko e-KTP habis pada bulan Desember. Sebab, di bulan sebelumnya, blangko e-KTP masih ada meski tidak banyak.

"Kemarin itu masih sekitar 500 blangko dan saya merasa habis itu sekitar Kamis, 5 Desember 2024," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kominfo Lamongan itu menyarankan bagi masyarakat Lamongan yang sudah pernah mencetak foto e-KTP dan jika e-KTP nya rusak maupun hilang agar mereka mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital (IKD).

"Sebab, meski dibutuhkan untuk dicetak, untuk difotocopy untuk keperluan itu bisa," katanya.