JATIMNET.COM, Surabaya – Hujan lebat disertai angin kencang yang berlangsung selama 15 menit sekitar pukul 13:00 WIB Selasa 19 Februari 2019 menumbangkan 23 pohon dan merobohkan sembilan atap rumah warga Kota Malang. Sekitar tiga pengguna jalan terluka akibat tertimpa pohon.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Handi Priyanto menyebut 23 pohon tumbang di 23 titik yang tumbang melintang jalan telah dibersihkan dari ruas jalan. “Tadinya mengganggu arus lalu lintas, tapi sekarang sudah dibersihkan semuanya,” kata Handi kepada Jatimnet.com Selasa 19 Februari 2019.

23 titik pohon tumbang antara lain di Jalan Bengawan Solo, Veteran, Kaca Piring, Surabaya, Bandung, Trunojoyo, Selamet Riadi, Urip Sumoharjo, Anggur, Dr.Cipto, Kahuripan, Bogor, Kartini, Gilimanuk, Kertanegara, Baluran, Mayjen Panjaitan, Mahakam, Mawar Bungur, Semeru, Dr. Sutomo, Sultan Agung dan Jalan TGP. Sebagian besar pohon tumbang berada di ruas jalan protokol.

BACA JUGA: Hujan dan Angin Kencang Landa Jember

Menurutnya phon tumbang dengan kondisi berbeda-beda. Ada yang patah dahan dan rantingnya, namun ada pula pohon yang tumbang tercerabut hingga akarnya. Ukuran pohon pun berbeda-beda. Ada yang kecil dan ada pula yang diameter pohonnya mencapai hampir 1 meter.

Pohon yang tumbang melintang jalan menimpa sekitar tiga pengguna jalan di tempat berbeda. Tiga korban kini sedang dirawat di dua rumah sakit setempat . Dua pengguna jalan pasangan suami istri tertimpa pohon ketika sedang berkendara menggunakan motor di Jalan Dr. Cipto, sementara satu pengendara mobil tertimpa pohon ketika melintas di Jalan Bandung.

“Penumpang pasutri sekarang dirawat di RS Saiful Anwar, sedangkan seorang penumpang di Jalan Bandung dirawat di RS Lavalette,” katanya.

Selain pohon tumbang, BPBD mencatat sembilan atap rumah warga di kawasan Kelurahan Samaan Kecamatan Klojen rusak diterpa angin kencang. Tiga di antaranya dalam kondisi rusak parah.

BACA JUGA: Tiga Kecamatan di Lumajang Dilanda Angin Ribut

BPBD memberikan bantuan gawat darurat berupa pemenuhan kebutuhan hidup, terpal dan makanan cepat saji. Tim BPBD sedang menghitung kerugian serta mendata material yang dibutuhkan untuk membantu proses perbaikan rumah.   

“ Saat ini tim sedang menghitung kerugian dan memetakan kebutuhan material,” katanya.