JATIMNET.COM, Mojokerto – Sebanyak 721 calon kepala desa tahun 2019 dari 18 kecamatan se-Kabupaten Mojokerto membacakan ikrar damai, di Pendapa Graha Majatama, Rabu, 9 Oktober 2019.

Ikrar damai ini diharapkan menghindari konflik antar pendukung kontestan menyikapi hasil dalam pilkades yang diikuti 251 desa dari 18 kecamatan pada 23 Oktober 2019 mendatang.

“Saya meminta 721 calon kepala desa dari 18 kecamatan yang ikut pilkades serentak 2019, harus siap menang dan kalah,” kata Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto, Pungkasiadi, kepada awak media.

BACA JUGA: Pilkades Tamanagung Sediakan Template Braile

Abah Ipung, sapaannya, mengingatkan kepada calon kepala desa (cakades) harus menyikapi hasil secara dewasa, wajar, arif dan bijaksana. Menurutnya, sikap ini bisa meredakan potensi benturan antar pendukung menyikapi hasil pilkades.

Pungkasiadi berharap pilkades harus dipandang sebagai sarana perwujudan demokrasi dan partisipasi masyarakat desa. Hajatan demokrasi ini harus disambut sebagai alat pemersatu masyarakat.

“Semua kegiatan kampanye harus tertib, damai, dan santun. Hindari kampanye hitam dan menjatuhkan rival dengan cara kotor, apalagi menggunakan ujaran kebencian berunsur sara,” Pungkasiadi menambahkan.

BACA JUGA: Pilkades e-Voting Diterapkan di Lima Desa SItubondo

Sejalan dengan itu, Pungkasiadi berharap seluruh pihak yang terlibat dalam pilkades maupun panitia pemilihan terus berkoordinasi dan mengantisipasi potensi kerawanan yang terjadi.

Adapun Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno menyatakan komitmen aparat dalam menyukseskan pilkades serentak di Kabupaten Mojokerto 2019.

“Kami berharap jadilah pemenang yang bermartabat. Menang dengan cara jujur, adil, dan tetap santun. Bagi yang kalah, jadilah kalah yang terhormat. Tidak ada perasaan rendah diri, dan siap membantu yang menang,” Setyo memungkasi.