JATIMNET.COM, Probolinggo – Bantuan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari APBD Provinsi Jawa Timur mulai disalurkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo Achmad Arif menyebutkan realisasi penyaluran bantuan sosial itu sudah dimulai sejak Senin, 22 Juni 2020.

Ada 10 ribu warga penerima manfaat dengan nilai bantuan sebesar Rp200 ribu per orang tiap bulan. Bantuan tersebut disalurkan selama tiga bulan mulai Mei hingga Juli. Sehingga totalnya ada Rp6 miliar.

“Kami upayakan bantuan tersalurkan bagi warga terdampak Covid-19 yang belum masuk sebagai penerima bantuan lainnya. Pembagian disesuaikan dengan jadwal yang sudah tersusun di tiap kecamatan,” kata Arif, Rabu, 24 Juni 2020.

BACA JUGA: 1.811 KPM di Kabupaten Probolinggo Dapatkan Bantuan Suplemen Program BPNT

Jumlah penerima dana bantuan JPS terbanyak ada di Kecamatan Maron dengan 993 orang dan yang paling sedikit ada di Kecamatan Kuripan dengan 218 orang. Sedangkan untuk 22 kecamatan lainnya bervariasi antara 250 hingga 750 orang.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial kabupaten Probolinggo Ofie Agustin menjelaskan penyaluran bantuan selama tiga tahap atau tiga bulan ke depan diwujudkan paket sembako.

"Ada dua pilihan cara penyaluran bantuan baik tunai atau sembako. Pemkab Probolinggo sendiri memilih paket sembako yang terdiri dari beras 10 kilogram, minyak goreng, telur, ikan sarden, mie instan, dan gula," ujarnya.

Ofie menyebut jika dana bantuan JPS merupakan bantuan lanjutan dari Pemprov Jatim yang sebelumnya telah disalurkan berupa Top UP BPMT untuk masyarakat di lima kelurahan di Kabupaten Probolinggo.

BACA JUGA: Bantuan 600 Paket Beras untuk Warga Terdampak Covid-19 di Probolinggo

Bantuan difokuskan bagi tiap keluarga pra sejahtera yang belum menerima bantuan sosial. Harapannya agar dapat mengurangi beban hidup yang dirasakan warga masyarakat selama pandemi Covid-19.

Ofie menambahkan untuk proses dan teknis pendistribusiannya, pada tahap pertama dilaksanakan secara bertahap selama sepekan ke depan.

“Yang pasti untuk teknisnya kami kirim pada setiap kecamatan. Untuk selanjutnya bagaimana kebijakan masing-masing pemerintah kecamatan untuk menyalurkannya secara tepat sasaran kepada masing-masing keluarga penerima bantuan," ucapnya.