Senin, 01 August 2022 23:00 UTC
Wapres RI KH Ma'ruf Amin. Desain Grafis: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan bahwa penduduk Indonesia banyak mengucapkan ‘La ilaha ilallah’. Maka, dapat menjadi penghuni surga terbanyak lantaran berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, lafaz kalimat Tauhid itu disebut sebagai kunci surga.
“Kenapa begitu?. Karena memang yang banyak mengucap 'La ilaha illallah' itu adalah bangsa Indonesia. Jadi nanti di surga itu bangsa Indonesia semua itu," kata Wapres Ma'ruf saat memberikan tausiyah dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin malam, 1 Agustus 2022.
BACA JUGA : Wapres Ma’ruf Amin Salurkan Bantuan Rehabilitasi Sosial hingga Santripreneur
Untuk menjadi penghuni surga, kata Ma’ruf ada proses yang harus dilalui bangsa Indonesia. “Ada yang pakai proses, proses pemanggangan, mudah-mudahan saja yang mengalami proses pemanggangan itu sedikit, jangan banyak-banyak. Apalagi kata ulama, tidak ada dosa kecil kalau dilakukan terus-menerus, tidak ada dosa besar kalau dilakukan istigfar," kata Ma'ruf.
Wapres menuturkan membaca istigfar dilakukan sehingga walau mungkin ada maksiat yang dilakukan tapi ujungnya banyak yang kembali ke hadirat Allah SWT. "Mudah-mudahan ini bagian dari kehidupan kita bangsa Indonesia dan dengan doa dan zikir kita malam ini kita kembali bertobat kepada Allah SWT," katanya.
BACA JUGA : Wapres Ma’ruf Amin Dorong Pemberdayaan Perempuan
Wapres juga mengungkapkan nikmat kemerdekaan yang Allah SWT berikan selama 77 tahun terakhir harus disyukuri dengan terus menjaga keutuhan bangsa. "Untuk itu, kita wajib mensyukuri, menghargai dan berterimakasih kepada para pejuang bangsa. Rasullullah SAW mengatakan, siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia dia juga tidak berterimakasih kepada Allah, menjadi kewajiban kita adalah menjaga bangsa ini tetap utuh," kata dia.
“Jangan sampai kemudian Allah mencabut menghilangkan cahaya-Nya dan meninggalkan kita dalam kegelapan karena kita saling berselisih, saling membenci dan bermusuhan. Kalau hal itu terjadi, cahaya terang yang kita dapatkan berupa kemerdekaan ini tentu akan kembali gelap,” imbuh wapres.
ANTARA
