JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Narotama Surabaya resmi memiliki nahkoda baru. Dr. Arasy Alimudin dilantik sebagai rektor baru di Conference Hall Universitas Narotama Surabaya, Rabu 5 September 2018.

Mantan Wakil Rektor 1 itu mengatakan akan melanjutkan Rencana Strategis (Renstra) Induk Pengembangan Universitas Narotama yang telah tersusun sampai tahun 2025. Ada beberapa program agar renstra tercapai.

Di bidang pendidikan adalah meningkatkan kelas internasional dari 2 persen menjadi 5 persen, dari total jumlah mahasiswa. Program lain ialah pembelajaran berbasis e-learning terstruktur dan sistematis. Selain itu, setiap program studi juga ditargetkan memiliki kurikulum terintegrasi dengan kebutuhan industri lewat skema SKKNI BNSP.

“Dalam skema SKKNI BNSP itu mengharuskan mahasiswa setiap prodi memiliki delapan sertifikat kompetensi. Saat ini kami baru memiliki dua untuk setiap prodi,” lanjut Arasy.

Kemudian model kuliah diselenggarakan dengan basis project yang bekerjasama dengan industri, serta penguatan career center untuk meningkatkan daya serap lulusan dengan bekerjasama dengan alumni dan industri.

Penguatan sumber daya manusia juga menjadi fokus bagi Rektor yang baru dengan meningkatkan jumlah dosen bergelar doktor dan percepatan jabatan fungsional dosen dari lektor kepala menjadi guru besar.

Sedangkan dalam bidang penelitian, targetnya adalah untuk mencapai luaran penelitian yang menghasilkan publikasi internasional dan HAKKI, baik penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa.

Di luar itu, Dr. Arasy sebagai Rektor baru juga terus berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat atas Universitas Narotama Surabaya, sebagai perguruan tinggi terbaik untuk melanjutkan studi.

Peningkatan penghargaan internasional dan peningkatan jumlah mahasiswa baru setiap Program Studi akan terus diusahakan hingga mencapai target maksimal.

Dalam pelantikan ini diangkat pula pejabat struktural di lingkungan Universitas Narotama, mulai dari Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi Sarjana dan Magister, serta Ketua Badan Penjaminan Mutu.