JATIMNET.COM, Mojokerto – Wahyu Wijaya, atlet paramotor asal Dusun Tuwiri, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto berhasil menyabet medali perunggu pada ajang SEA Games di Thailand.

Prestasi yang diraih setelah melalui perjuangan panjang dan penuh keterbatasan ini mampu mengharumkan nama daerah. Keberhasilan ini diraih pada penampilan pertama Wahyu di cabang olahraga paramotor SEA Games

Di balik keberhasilannya, Je, sapaan akrab Wahyu Wijaya, harus menghadapi kendala serius pada perlengkapan. Mesin paramotor miliknya mengalami kerusakan.

Tidak hanya itu, parasut yang dimilikinya sudah mengalami porositas dan dinilai tidak memenuhi standar untuk bertanding di ajang SEA Games.

"Kemarin kendalanya cuma di alat saja. Alatnya kita pinjam sama tim dari Papua," ungkap Muhammad Akbar, ayah kandung Wahyu, Sabtu, 20 Desember 2025.

BACA: Dari Lapangan di Desa, Salsa Sabilillah Berlaga di Ajang Sepak Takraw Sea Games 2025 Thailand

Upaya ini dilakukan agar tetap bisa turun berlaga di kompetisi olahraga terbesar se-Asia Tenggara. Berkat dukungan dan solidaritas sesama atlet, Je akhirnya dapat mengikuti perlombaan hingga meraih medali.

"Ya, sebagai orang tua cukup bangga karena (dia) bisa berprestasi di SEA Games. Untuk anak saya, pertama kali ikut Sea Games. Cabor paramotor di Sea Games Thailand ini yang pertama. Untuk SEA Games yang berikutnya di Malaysia, bertanding lagi," kata Ilung, sapaan akrab Akbar.

Sebelum keberangkatan Je ke Thailand, ia bersama istrinya terus memberikan motivasi agar sang anak menjaga kondisi fisik dan mental.

"Saya kasih semangat terus, jaga kesehatan supaya tidak sakit karena untuk bisa pertandingan itu butuh fisik yang sehat dan mental yang kuat," ujarnya.

Ilung berharap, ke depan Je dapat lebih giat berlatih untuk meningkatkan prestasi Hal ini sekaligus mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah.

"Harapan saya  supaya dia berlatih untuk meningkatkan prestasi dan diperhatikan dari pemerintah setempat," harapnya.