JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik manfaatkan momen Ramadan dan menjelang Idulfitri 1444 Hijriah, dengan menggelar pelatihan sekaligus bazar jajanan tradisional.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Vice President Komunikasi Korporat Petrokimia Gresik, Rama Yusron Harbiansyah mewakili Direktur Utama ini bertajuk Lontar atau Kelompok Jajanan Masyarakat Sekitar. 

Kegiatan di sisi timur Lobby Kantor Pusat Petrokimia Gresik, dengan melibatkan sebanyak 32 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di sekitar perusahaan.

"Kegiatan ini wujud nyata dari Petrokimia Gresik untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi masyarakat sekitar Perusahaan," ujar Rama dalam rilisnya, Kamis 6 April 2023.

Kebetulan di Gresik lanjutnya, khususnya sekitar area perusahaan banyak pelaku usaha jajanan tradisional, seperti jenang jubung, telur bader, bubur masin, dan jajanan maupun minuman lainnya.

Peserta Lontar merupakan gabungan dari ibu-ibu PKK dan Sekar Mamamia (Sekolah Kader Mama dan Pemuda Petrokimia), seperti Desa Roomo, Tlogopojok, Lumpur, Karangturi, Karangpoh, Sukorame, Kroman dan Ngipik.

Menurutnya UMKM sekarang memiliki peranan yang signifikan sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia, kegiatan Lontar ini menjadi salah satu upaya pemulihan ekonomi masyarakat.

Lontar menjadi tempat untuk mengembangkan potensi, juga dapat menjadi media promosi sehingga produk dari masyarakat sekitar perusahaan banyak dikenal. 

"Apalagi saat ini momen Ramadan, dimana setiap sore masyarakat Gresik, khususnya umat muslim, banyak yang mencari takjil untuk berbuka puasa. Momennya sangat pas," tandas Rama.

Para peserta Lontar juga telah mendapatkan pelatihan mengenai pembuatan berbagai jenis kue kering dan basah, agar dapat mengembangkan usaha jajanan mereka.

Kegiatan ini merupakan program kepedulian perusahaan pada pelaku UMKM, sejak tahun 1981, Petrokimia Gresik proaktif memberikan kontribusi pada pengembangan UMKM di Indonesia.

Pada tahun 2021, program itu bertransformasi menjadi program Mitra Kebanggaan atau yang akrab dikenal dengan nama "Mangga" dan telah membantu 337 UMKM yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan sekitarnya, dengan penyaluran dana bergulir mencapai Rp 41,8 miliar. 

“Sesuai arahan Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, program TJSL BUMN harus fokus pada tiga bidang, salah satunya pendampingan UMKM," tandas Rama.

Salah satu peserta, Christanty mengaku semakin percaya diri untuk membuka usaha jajanan tradisional, setelah memperoleh banyak ilmu dari pelatihan Lontar yang sebelumnya telah diberikan.

"Saya sudah mendapatkan pelatihan dari mentor yang berkompeten sebelumnya. Saya sekarang siap untuk membuka usaha jajanan. Semoga program ini berkelanjutan," kata ibu asal Karangpoh ini.

Program Lontar ini Petrokimia Gresik memberikan pendampingan secara komprehensif, sementara bazar sendiri untuk ajang memamerkan hasil pelatihan, dan bazar pun ramai pengunjung.

"Petrokimia Gresik ingin menguatkan dan memunculkan jiwa entrepreneur ibu-ibu, dan mengembangkan usaha jajanan tradisional. Semakin mandiri dan mampu mensupport kesejahteraan keluarga,” tutup Rama.