JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebanyak 62 desa dari 21 kecamatan di Kabupaten Probolinggo akhirnya melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Minggu, 2 Mei 2021.

Sejatinya, Pilkades serentak bakal digelar tahun 2020 lalu, namun karena pandemi Covid-19 pelaksanaannya akhirnya tertunda tahun ini.

Meski kini masih di situasi pandemi, Pilkades tetap dilaksanakan namun wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna menghindari penularan Covid-19.

Penerapan prokes diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa.

BACA JUGA: Pilkades Serentak di Probolinggo Digelar Hari Ini, 1.000 Lebih Aparat Gabungan Siaga

Guna memastikan itu, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari memantau langsung jalannya Pilkades serentak. Salah satunya di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.

Baik masyarakat maupun Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, mulai mengenakan masker, cuci tangan, hingga pengecekan suhu badan.

Menurut Tantri, penerapan prokes merupakan persyaratan utama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara. Pada pelaksanan Pilkades kali ini merupakan pondasi awal menghadapi Pilkades serentak tahap kedua.

BACA JUGA: 26 Desa Rawan Ricuh Pilkades, Polres Probolinggo akan Tindak Pelanggar Hukum

"Pelaksanaan Pilkades harus aman dari penyebaran Covid-19 agar tidak menimbulkan klaster baru. Pelaksanaan Pilkades juga mesti berjalan aman dan kondusif," katanya.

Sekadar informasi, Pilkades tahap kedua di Kabupaten Probolingg bakal digelar pada akhir tahun ini dimana ada sekitar 252 desa yang bakal melaksanakannya.

Sementara data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo hingga 2 Mei 2021, tercatat ada 19 kecamatan yang berstatus hijau.

Sedangkan empat kecamatan lainnya berstatus zona kuning, yakni Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan, dan Leces. Lalu Kecamatan Sumber berstatus oranye.