JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo memperingati hari santri dengan cara melakukan aksi gowes menggunakan sepeda unto (sepeda kuno) yang diikuti sebanyak 6221 pegowes.

Aksi gowes sepeda unto ini juga dilakukan untuk memecahkan Rekor Muri “Bersepeda mengenakan sarung dan kopiah peserta terbanyak”. Untuk mensiatai pemecahan rekor dalam pandemi saat ini titik kumpul dan finish gowes ditempatkan dienam titik berbeda.

“Pertama saya ingin mengingatkan pada kita semua pecahnya perang 10 November itu dimulai resolusi jihad oleh salah satu syeh Hasyim Asy’ari,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Minggu 24 Oktober 2021. 

Baca Juga: Gowes Pakai Batik, Siapa Takut

Giri menuturkan dengan cara ini juga untuk mengingatkan kepada kita untuk terus berperang melawan Pandemi Covid-19 yang belum usai. Sehingga usai gowes dengan titik finish yang berada di Alun-Alun juga terdapat vaksinasi gratis bagi masyarakat umum.

“Ini juga untuk promosi protokel kesehatan. Saya hari ini juga mengukuhkan Satgas Protokol Kesehatan. Di Indonesia baru satu-satunya. Saya ingin  santri berjihat melawan pandemi covid, kebodohan kemiskinan, Ponorogo lebih baik dan hebat,” tutur Giri. 

Giri menambahkan meski bersepeda menggunakan sarung tidak membuatnya kesulitan untuk mengayuh pedal sepeda. Ia memilih sepeda unto juga dimaksudkan untuk menggairahkan kembali geliat pasar sepeda kuno yang saat ini mulai tergerus zaman. 

“Apalagi sepeda unto. Pasar sepeda kuno itu rakyat kecil ikut menikmati dan laku,” imbuh Giri. 

Sementara itu perwakilan dari Museum Rekor Indonesia, Sri Surya Widati menerangkan jika ini rekor kesepuluh yang  dicatat oleh murni yang ada di Ponorogo. "Yang tercatat Muri hari ini ada 6.221 peserta pegowes menggunakan sepeda unto dengan memakai sarung dan berpeci di Ponorogo," pungkas Sri.