JATIMNET.COM, Surabaya – General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Ibnu Chouldum memprediksi terjadi peningkatan 6 persen untuk konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline pada libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Sedangkan konsumsi BBM gasoil justru turun sebesar 6 persen.

“Gasoline, seperti pertamax, pertamax turbo, premium dan pertalite diprediksi naik enam persen. Tetapi jenis gasoil seperti solar, pertamina dex malah turun,” ujar Ibnu saat memberikan keterangan jelang libur Natal dan Tahun Baru di Surabaya, Rabu 19 Desember 2018.

Ibnu merinci, di hari biasa PT Pertamina MOR V mendistribusikan premium 4.440 kilo liter per hari. Jumlah tersebut meningkat ketika libur Natal dan Tahun Baru menjadi 4.845 kiloliter perhari.

Kemudian untuk pertalite saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) stok yang dipersiapkan mencapai 7.295 kilo liter per hari, atau konsumsinya naik dibanding hari biasa yang mencapai 6.890 kilo liter per hari. 

BACA JUGA: Pertamina Perkuat Pasokan LPG 3 Kg

Sedangkan untuk pertamax, pada hari biasa mencapai 2.075 kilo liter per hari, maka saat libur Nataru stok ditambah menjadi 2.080 kilo liter per hari. Kenaikan juga terjadi untuk BBM jenis Pertamax Turbo dari 65 kilo liter per hari pada hari biasa, menjadi 70 kilo liter per hari.

“SPBU nanti akan dioperasikan 24 jam selama libur Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.

Ibnu memperkirakan, puncak libur Nataru terjadi pada 21 Desember 2018. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan antisipasi di beberapa titik rawan melonjaknya permintaan BBM. Seperti Malang, Banyuwangi, Kediri dan Madiun, yang merupakan tujuan wisata dan pulang kampung masyarakat.

BACA JUGA: Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Lampaui Target

Selain BBM gasoline, diungkapkan Ibnu, kenaikan juga terjadi pada konsumsi LPG. Konsumsi LPG tiga kilo gram akan naik pada Desember tahun ini, dengan estimasi mencapai 105.095 matric ton atau naik 11 persen dari konsumsi normal bulanan. Kondisi tersebut memang meningkat dibanding bulan biasa yang hanya 94.680 Metric Ton.

Sementara untuk penyaluran LPG non subsidi, seperti Bright Gas 5.5 kilogram dan LPG 12 kilogram pada Nataru konsumsinya diprediksi mencapai 6.860 matric ton atau naik 9 persen dari konsumsi normal bulanan. “Pada saat Nataru gas non subsidi akan ada peningkatan, karena restoran diprediksi lebih ramai dari hari biasanya,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, PT Pertamina MOR V saat ini tengah menyiagakan tim satuan tugas guna mengantisipasi lonjakan permintaan. Tim tersebut mulai bekerja 18 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.