Peran Pers di Pemilu 2019 Meredup

JATIMNET.COM, Jakarta  - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menilai peran pers seolah meredup di dalam Pemilu 2019 karena terbawa euforia pemilihan capres dan cawapres.

"Di pemilu ini tugas pers agak meredup," kata Yosep Adi Prasetyo yang akrab disapa Stanley, dalam acara diskusi Jumat Jempol bertajuk "Media ditengah Dinamika Politik 2019",di Jakarta, Jumat 22 Maret 2019.

Stanley menjelaskan mengenai meredupnya peran pers terkait pemberitaan Pemilu 2019 yang  sangat banyak dipenuhi informasi tentang pasangan capres-cawapres 01 dan 02. Akibatnya semua pihak seolah terkena efek halo Pilpres.

BACA JUGA: Jangan Salah, Ini Lima Warna Surat Suara Pemilu 2019

"Bahwa 17 April 2019 tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden tapi juga memilih anggota DPD, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota," kata Stanley.

Menurut Stanley, pers tidak banyak memberitakan sosok-sosok orang baik yang kini menjadi calon legislatif. Akibatnya publik tidak memiliki panduan dalam memilih caleg.

Dia menekankan dalam surat suara nanti, KPU telah menetapkan bahwa hanya surat suara capres dan cawapres serta anggota DPD yang disertai foto calon.

BACA JUGA: Mendagri Bolehkan Kepala Daerah Terlibat Pemilu 2019

Sementara untuk surat suara calon anggota DPR RI serta DPRD provinsi dan kabupaten/kota hanya akan dicantumkan nama para caleg tanpa foto. "Pertanyaannya adakah di antara kita yang tahu siapa yang wakil kita di DPR dan DPRD," kata Stanley.

Menurutnya media semestinya bisa berperan aktif memberitakan orang-orang terbaik yang menjadi caleg. "Pers harus menumbuhkan optimisme di negeri ini dengan memberikan informasi kepada publik bahwa masih banyak orang baik," kata dia.

Dia mencontohkan pers dapat memunculkan caleg-caleg dengan rekam jejak baik, layaknya pers pernah mengangkat dan memberitakan sejumlah kepala daerah berprestasi di berbagai daerah. Stanley juga mengingatkan lembaga pers harus independen, objektif, dan bebas dari kepentingan politik praktis. (ant)