JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengklaim Jatim mengalami peningkatan kesejahteraan selama 73 tahun merdeka. Pakde sapaan akrab Soekarwo mencatat masyarakat Jatim lebih mandiri dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu indikator yang disampaikan Soekarwo dalam pidato kenegaraan di Gedung Grahadi, Jumat 17 Agustus 2018 itu menyebut masalah kesejahteraan tempat tinggal dan produksi pangan. Menurut Soekarwo, dua sektor itulah yang digunakan sebagai indikator kemajuan oleh pemerintah pusat.

“Tingkat kesejahteraan di Jawa Timur jauh lebih baik saat ini,” kata Soekarwo setelah Upacara Detik-Detik Proklamasi di Grahadi Surabaya, Jumat, 17 Agustus 2018.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah memangkas kekurangan rumah hingga 50 persen. Jika sebelumnya Jaw Timur kekurangan rumah mencapai 1 juta, kini kekurangannya sudah bisa ditekan hingga kurang 500 ribu.

Begitu juga dengan 284 ribu rumah tidak layak huni sudah dibenahi hingga berhasil dibenahi sekitar 118 ribu. “Proses pembenahan ini, dilakukan dengan melibatkan TNI Angkatan Laut,” terangnya.

Sektor pangan menempatkan Jatim sebagai salah satu gudang pangan nasional. Salah satunya adalah produksi kedelai dan bawang putih yang cukup konsisten. Mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim itu menerangkan mampu memproduksi dua komoditas tersebut dengan cukup baik.

Keberhasilan di sektor ekonomi Pemprov Jatim mampu menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM). Salah satu penyumbang terbanyak dari sektor UMKM adalah keberadaan perempuan.

“Peningkatan ini dipicu dari kondisi ekonomi yang mengalami pertumbuhan. Karena kami melihat pertumbuhan ekonomi di Jatim didominasi bidang agro, khususnya ekonomi perempuan,” pungkasnya.