JATIMNET.COM, Gresik – Pemkab Gresik terus memperkuat sinergi dengan dunia industri dan memastikan tenaga kerja lokal menjadi prioritas dalam setiap rekrutmen.

Seperti pemenuhan tenaga kerja lokal dalam industri yang beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE. Hal ini mengacu Peraturan Bupati Gresik Nomor 71 Tahun 2024 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal

Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif mengatakan industri di KEK JIIPE harus mengacu pada aturan tersebut dan mengharuskan perusahaan mempekerjakan minimal 60 persen tenaga kerja lokal.

"Perusahaan di KEK Gresik, termasuk PT Xinyi Glass Indonesia, harus meningkatkan proporsi tenaga kerja lokal. Ini bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gresik," katanya saat sambutan dalam grand launching ekspor perdana PT Xinyi Glass Indonesia, Rabu, 19 Maret 2025.

BACA: Presiden Prabowo Resmikan Pabrik Pemurnian Logam Mulia Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik

Menurutnya, Pemkab Gresik siap memfasilitasi pelatihan dan sertifikasi bagi calon tenaga kerja lokal yang belum memenuhi standar industry. Jadi tidak ada alasan perusahaan tidak merekrut pekerja dari Gresik.

Sementara itu, Direktur PT Xinyi Glass Indonesia, Fredy Fong, menyatakan perusahaannya telah mempekerjakan 673 karyawan dan 500 di antaranya merupakan tenaga kerja lokal. 

"Dari jumlah itu, 283 orang atau sekitar 56,6 persen berasal dari Gresik. Tahun ini, kami menargetkan untuk merekrut setidaknya 300 tenaga kerja baru dengan prioritas bagi warga Gresik," katanya.

PT Xinyi Glass Indonesia meresmikan ekspor perdananya ke Arab Saudi dengan total 76 kontainer berisi produk Clear Float Glass dan menjadi bagian penting dari ekosistem industri di KEK JIIPE.

Kepala Administrator KEK Gresik Ibnu Sina menyebutkan sejak ditetapkan sebagai KEK pada 2021, total investasi yang masuk telah mencapai Rp98 triliun dan menciptakan sekitar 39 ribu lapangan pekerjaan.