JATIMNET.COM, Gresik – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Gresik Ahmad Nadir digadang-gadang maju dalam Pemilihan Bupati Gresik 2020.

Nadir bukan orang baru di peta politik Gresik. Dia pernah menjadi tim pemenangan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dalam Pilgub Jatim 2018 lalu. Selain itu, dia juga menjadi salah satu timses Pilpres 2019 pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

“Banyak motivasi dan dorongan dari warga Gresik yang meminta saya ikut bursa Pilbup 2020. Saya asli Gresik dan siap berbuat terbaik untuk masyarakat Gresik,” kata Nadir, kepada Jatimnet.com.

BACA JUGA: Sejumlah Nama Ramaikan Pilkada Gresik di Jalur Independen

Warga Desa Sungon Legowo, Kecamatan Bungah ini menegaskan kesiapannya demi kemajuan Gresik. Kemungkinan besar pria yang juga Wakil Bendahara PCNU Gresik ini berkoalisi dengan partai lain, lantaran PPP hanya mendapat tiga kursi di parlemen.

Salah satu partai yang diincar Nadir adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk diajak koalisi. Sebab partai tersebut menguasai parlemen dengan 13 kursi. Kebetulan PKB Gresik belum memastikan nama yang akan diusung dalam pilbup 2020 mendatang.

“Saya belum berpikir ke arah sana, mencalonkan apa tidak, akan kami pikir nantinya. Saya mengalir saja,” kata Qosim yang sekaligus Ketua DPC PKB Gresik, Jumat 30 Agustus 2019.

Pihaknya juga menginginkan adanya survei (jajak pendapat) sebagai pembanding. Sebab sejauh ini dia disandingkan dengan sejumlah tokoh. Salah satunya Qosim-Nadir atau dengan Aris Gunawan (Koordinator LSM FSRP Driyorejo).

BACA JUGA: Sajojo Simbol Anti Rasisme dari Gresik

“Misal saya menggandeng Aris Gunawan, sebagai kekuatan Utara dan Selatan,” Qosim menambahkan. Dia menyatakan kesediaannya apabila ada partai selain PKB yang menawarinya maju pilbub.

Aris Gunawan telah mendeklarasikan diri maju pilbub sejak April 2019 lalu. Deklarasi dilakukan oleh sejumlah pendukung dari Kecamatan Driyorejo dan Wringinanom.

Sejauh ini sejumlah tokoh masyarakat (tomas) Gresik Selatan membentuk forum untuk menyatukan persepsi dalam menjaring figur bakal calon bupati dan wakilnya.