JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa dana desa (DD) dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting.

"Untuk dana desa mohon digunakan semaksimal mungkin," kata dia dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Senin, 13 Februari 2023. Pernyataan itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja di Desa Gempol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Sabtu kemarin.

"Saya sudah minta ke pak Menteri Desa agar dana desa difokuskan kepada 3 hal, yaitu penanganan ketahanan pangan, penurunan stunting serendah mungkin, kemudian penghapusan kemiskinan ekstrem," 

Menurut Muhadjir, tiga hal itu sesuai dengan progran Kementerian Desa, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. “Jadi targetnya desa tanpa kemiskinan, desa tanpa stunting," ujar Muhadjir

Baca Juga : Bupati Jember Bentuk Satgas Penurunan Stunting 

Di samping itu, Menko PMK menyatakan agar setiap daerah memperhatikan kesehatan lingkungan. Salah satu caranya dengan memperhatikan sanitasi dan pemenuhan air bersih melalui program padat karya.

Permasalahan kesehatan lingkungan dan pemenuhan air bersih dinyatakan berkaitan dengan permasalahan stunting. "Saya harap supaya dana desa ini bisa digunakan dengan baik dan semestinya," ucap menteri asli Kabupaten Madiun itu.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Desa Gempol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Menteri Muhadjir mengetahui upaya pemenuhan gizi secara mandiri oleh warga setempat. Langkah yang dilakukan Desa Gempol di antaranya dengan program ternak lele. Hasil panennya dibagikan kepada ibu hamil dan untuk pemenuhan gizi anak.

Baca Juga : Bupati Mojokerto Hadiri Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mbah Nun

Kemudian juga dengan pembagian ayam petelur pada keluarga rentan stunting. Nantinya telur yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi anak. "Secara umum langkah penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem yang dilakukan Kabupaten Ngawi ini sudah sangat baik," ucap Menko Muhadjir.