JATIMNET.COM, Surabaya - Polrestabes Surabaya yang telah menembak mati dua pelaku kejahatan seperti curanmor diakui Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran. Tindakan tegas tersebut bersamaan dengan kejahatan jalanan mulai meningkat. Dengan tindakan tegas ini, Sudamiran berharap dapat menekan jumlah tindak kejahatan.

"Untuk saat ini sendiri jumlah kejahatan itu memang masih tinggi yang terjadi di Surabaya," ucap Sudamiran, Kamis 4 Juli 2019.

BACA JUGA: Belum Genap Satu Bulan, Polrestabes Eksekusi Mati Tiga Penjahat

Dari data yang diperoleh Jatimnet, ada sekitar 10 laporan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor setiap harinya. "Bisa jadi lebih dari jumlah itu,karena bagaimana pun Surabaya kota besar jadi tindak kejahatan itu pasti dilakukan," ucap Sudamiran.

Sudamiran juga menyebutkan jika banyak pelaku tindak pidana pencurian motor selalu membekali senjata tajam. Ini dilajukan pelaku jika mereka merasa terancam. "Ini yang paling membahayakan karena bagaimana pun mereka tidak segan untuk melukai korbannya," bebernya.

BACA JUGA: Polrestabes Surabaya Tembak Mati Pelaku Curanmor Bersenjata Tajam

Dengan kondisi ini, Sudamiran meminta masyarakat menambahkan kunci pengaman tamabahan. Hal ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan pencurian. "Karena mereka (pelaku pencurian.red) jika mencuri itu hitungannya detik bisa membongkar kunci biasa untuk mengambil motor," ucap Sudamiran.

Perwira dengan melati dua di pundak ini meminta masyarakat sama-sama menjaga keamanan kota Surabaya. Terlebih tindak kejahatan di Surabaya untuk dapat diberantas. "Mulai dari diri kita untuk menjaga kendaraan maupun barang bawaan kita," ucap Sudamiran.