JATIMNET.COM, Surabaya - Banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Ibu kota DKI Jakarta, mulai Selasa 31 Desember 2019 malam. Hujan yang turun sejak sore menjelang pergantian tahun baru hingga Rabu 1 Januari 2020 membuat sejumlah kawasan terkena banjir.

Seperti diketahui banjir adalah bencana yang paling sering melanda Indonesia. Curah hujan di atas normal dan adanya pasang naik air laut merupakan penyebab utama banjir.

Selain itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti membuang sampah sembarangan dan penggunaan lahan yang tidak tepat.

Lalu apa yang harus dilakukan saat rumah sudah terkena banjir? Berikut ulasan jatimnet.com dilansir dari berbagai sumber.

Pertama, langsung matikan aliran listrik atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana. Hal tersebut untuk menghindari konslet listrik yang bisa menimbulkan kebakaran.

BACA JUGA: Empat Kereta ke Surabaya dan Malang Terdampak Banjir Jakarta

Kedua, mencari tempat yang aman, kita bisa mengungsi ke rumah tetangga atau sanak saudara yang aman dari banjir.

Ketiga, hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.

Keempat, amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.

Kelima, jika air semakin tinggi, hubungi instansi terkait untuk mendapatkan bantuan.

Setelah air surut alangkah baiknya segera membersihkan rumah, terutama bagian lantai, lalu gunakan antiseptik untuk membunuh kuman. Kemudian siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering mewabah setelah kejadian banjir.

BACA JUGA: Sembilan Penerbangan dari Juanda Terganggu Banjir Jakarta 

Tetap waspadai adanya kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit dan yang terakhir usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

Untuk mengurangi dampak akibat banjir ini, perlu adanya penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan, pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut, dan program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan, dibarengi pengurangan aktivitas di bagian sungai rawan banjir.

Jangan sampai ditambah dengan ulah manusia ini, menyebabkan bencana banjir membawa kerugian bagi orang lain. Seperti adanya korban jiwa akibat tersengat listrik dan lumpuhnya transportasi umum dan pasar sebagai roda perekonomian masyarakat.