JATIMNET.COM, Banyuwangi – Dalam menghadapi Ramadan dan menjelang Lebaran 2021, Bulog Banyuwangi memiliki stok beras hampir dua kali lipat dari jumlah yang dibutuhkan masyarakat setempat. Saat ini Bulog perlu menyuplai 1.200 ton beras, sementara stok yang mereka simpan sebanyak 20.300 ton.

Hal ini disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau Gudang Bulog Ketapang bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Senin, 19 April 2021. Dia mengatakan dengan stok yang hampir dua kali lipat dari jumlah kebutuhan itu, menunjukkan amannya ketersediaan bahan pangan sumber karbohidrat itu.

"Alhamdulillah kita surplus dan masyarakat Banyuwangi tidak perlu khawatir, kita surplus cukup banyak," kata Ipuk.

BACA JUGA: Tidak Perlu Impor Beras, Khofifah: Stok Beras Cukup, Jangan Spekulatif

Secara umum, tahun 2020 Banyuwangi telah memanen 788.971 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 495.079 ton beras tahun lalu. Dengan tingkat konsumsi beras sebesar 165.411 ton per tahun, maka tahun 2020 Banyuwangi surplus 329.668 ton.

Ipuk juga menjelaskan dari pantauannya di pasar, terjadi sedikit penurunan harga pada komoditas beras. Menurutnya, perlu inovasi dinas terkait agar petani tidak panen secara bersamaan sehingga harga komoditas selalu terjaga.

BACA JUGA: Ramadan dan Idulfitri Stok Beras di Ponorogo Dipastikan Aman

Dari tinjauannya di Pasar Rogojampi, Ipuk mengatakan harga cabai yang bulan lalu Rp120 ribu per kilogram telah turun menjadi Rp40 ribu per kilogram. Harga per kilogram bawang merah Rp25 ribu, bawang putih Rp22 ribu, ayam potong ras Rp36-37 ribu, ayam potong negeri Rp85 ribu, daging sapi Rp120 ribu, dan telur Rp24 ribu.

"Stok juga aman kata pedagang, tidak kesulitan cari barang," kata Ipuk.