JATIMNET.COM, Banyuwangi – Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur membantu 100 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengekspor produknya tahun ini.

Tidak hanya mendukung peningkatan produk, mereka juga mendampingi pelaku UMKM dalam mengatur manajemen, proses perizinan dan ekspor, hingga menumbuhkan semangat mengembangkan usaha.

Staf Sekretariat GPEI Jatim, Fauzi, mengatakan sebelum pandemi Covid-19 pihaknya berupaya mendukung UMKM. Kemudian tahun ini, dengan program UMKM Jatim Go Ekspor, pihaknya menargetkan 10 dampingan berhasil tembus ekspor.

BACA JUGA: Rute Kargo Surabaya-Hongkong Dongkrak Ekspor Produk UMKM

"Selama pandemi, UMKM rata-rata usahanya banyak yang kolaps. Itu kita dampingi selama satu tahun sampai bisa ekspor," kata Fauzi di lokasi Halal Festival, Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Sabtu, 10 April 2021.

Dia memaparkan 100 UMKM berasal dari lima daerah yakni, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan. Mereka telah lolos seleksi dengan memperhatikan izin yang dimiliki, kualitas, dan kemasan produk yang ada.

Kopi dari Gresik, telur asap dari Lamongan, dan sambal dari Surabaya merupakan bagian produk UMKM dampingan mereka yang dipamerkan di Banyuwangi. Selain itu ada produk furnitur yang telah laku ke Perancis dan sampel lantai kayu yang telah dikirim ke Australia.

BACA JUGA: Jatim Ekspor 19 Ton Kopi ke Yokohama

Rifai, pelaku UMKM produsen lantai kayu asal Surabaya, mengaku antusias mengikuti program itu. Dia mengatakan tembus ekspor membuat pasar produknya semakin luas.

"Kalau kita sudah bisa ekspor, otomatis sektor ekonomi meningkat. Semakin banyak permintaan, otomatis pasar semakin luas," kata pemilik merek Java Flooring itu.