JATIMNET.COM, Mojokerto - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam membina warga binaan melalui berbagai kegiatan produktif.

Salah satu program unggulan yang rutin dijalankan adalah budidaya ikan lele dalam wadah Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Program ini tidak hanya berperan mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi wahana pembinaan kemandirian bagi warga binaan.

Di bawah pengawasan petugas, para warga binaan terlibat langsung dalam pengelolaan kolam lele. Mereka dilatih untuk melakukan penebaran benih, pemberian pakan, hingga perawatan kolam setiap hari.

Seluruh proses ini menjadi bagian dari pelatihan kerja sekaligus pembelajaran praktis dalam dunia perikanan.

BACA: Serunya Lomba Tangkap Ayam Napi Lapas Mojokerto Peringati HUT RI ke-80

Kepala Lapas Mojokerto Rudi Kristiawan menyatakan bahwa kegiatan budidaya lele ini tidak hanya bernilai produktif, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan.

“Melalui kegiatan rutin ini, warga binaan mendapatkan bekal keterampilan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti. Program ini sejalan dengan komitmen Lapas Mojokerto dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus membekali mereka dengan keahlian mandiri,” ujarnya, Selasa, 30 September 2025.

Hasil panen dari kolam lele dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas. Selain itu, berpotensi dijual kepada warga sekitar.

Dengan cara ini, kegiatan tersebut memberikan dampak positif ganda, baik bagi kesejahteraan warga binaan maupun bagi lembaga.

Melalui program budidaya lele SAE yang dijalankan secara berkesinambungan, Lapas Mojokerto berupaya mencetak warga binaan yang produktif dan terampil. Selain itu, juga siap beradaptasi serta berkontribusi positif di tengah masyarakat setelah masa pembinaan berakhir.