JATIMNET,COM, Mojokerto - Rusa Timor jantan yang lepas dan terperangkap di dalam saluran air rumah warga dievakuasi ke penangkaran milik kawasan hutan atau KPPH Tahura R. Soerjo wilayah Mojokerto. Sementara, dua ekor rusa betina masih dalam pencarian di Desa Padusan, Kecamatan Pacet.

"Proses evakuasi bersama relawan dan warga (rusa timor jantan), sementara rusa tersebut kita karantina di kandang penangkaran Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. Jumlahnya ada tiga, satu jantan dan dua betina," ucap Fajar Dwi Nur Aji, Kepala RKW 09 Mojokerto BBKSDA Jatim saat dikonfirmasi, Jumat, 14 Januari 2022.

Kondisi rusa timor jantan, lanjut Fajar, mengalami stres dan terdapat sejumlah luka dibagian tubuh sebelah kiri dan sebelah kanan. Sehingga di tangkar dalam kondisi terpisah dengan rusa-rusa milik Tahura. "Mengalami sejumlah luka setelah dikejar-kejar dalam proses evakuasi tersebut apalagi sempat masuk gorong-gorong," katanya.

Fajar mengatakan, diduga ketiga rusa milik penangkaran Perhutani KPH Pasuruan lepas sejak kemarin, Kamis, 13 Januari 2022. Lantaran, diduga kondisi penangkaran asal tak terawat dan mengalami kerusakan.

Baca Juga; Tiga Jam Terperangkap Dalam Selokan, Satu Ekor Rusa Timor Berhasil Diamankan

Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap dua rusa betina yang masih lepas di sekitar area penangkaran Perhutani KPH Pasuruan bersama stakeholder terkait.

"Penangkarannya punya Perhutani KPH Pasuruan, ada kerusakan di kandang. Dua betina ini masih di luar dan mau kita evakuasi selanjutnya. Diduga, dua betina ini masih tidak jauh dari kandang. Akan kita lakukan pemantuan dan pengecekan secera rutin," ucap Fajar.

Tak hanya itu, Fajar menambahkan, selain adanya dugaan kerusakan kandang atau penangkaran milik Perhutani KPH Pasuruan di  kawasan Wana Wisata Padusan Air Panas Pacet. Ia memperkirakan adanya faktor lain dari luar. Yakni, adanya pembangunan wisata baru di sekitar penangkaran. 

Rusa asli Indonesia yang memiliki nama ilmiah Rusa Imorensis ini masuk hewan daftar dilindungi, sesuai Peraturan Menteri (Permen) LHK No. P92/ MENLHK/ SETJENKUM.1/ 8/ 2018 yang memiliki tingkat sensitif cukup tinggi.

"Di atas sana ada pekerjaan pembangunan, dan ramai orang bekerja, jadi stres. Namanya kandang penangkaran, ada banyak orang mereka jadi makin sensitif. Ada bagian kandang rusak, jadi berusaha lepas," ujarnya.

Sementara, pihak Perhutani KPH Pasuruan melalui Site Manager Wana Wisata Padusan Furqon Mudzakir saat dikonfirmasi jatimnet.com melalui pesan singkat dan telepon belum merespon informasi kebenaran hal tersebut hingga kini.