JATIMNET.COM, Mojokerto - Kasus dua gadis mandi saat mengendarai motor di Jalan Raya Jayanegara, Kabupaten Mojokerto, terus bergulir. Bahkan, Icha Kharoline dan Ajeng Amalia mangkir dari panggilan Satlantas Polres Mojokerto.

Panggilan lanjutan itu, terkait dengan unggahan sang biduan penyanyi dangdut sekaligus selebgram Icha di instastor instagram @Icha_Kharoline. Pada Jumat 13 Desember 2019 sore melakukan klarifikasi minta maaf di hadapan Kanit Turjawali Polres Mojokerto Ipda Irwan Prakoso.

Namun, malamnya Icha melakukan klarifikasi di instastory instagram-nya, menyampaikan kalau tidak bersalah. Dari cuitan itulah, Satlantas Polres Mojokerto, Sabtu 14 Desember 2019 kembali memanggilanya kembali, tapi sejak pagi hingga sore, Icha dan Amalia itu tidak datang memenuhi panggilan.

BACA JUGA: Cuit di Story Instagram, Penyanyi Dangdut Mojokerto Kembali Dipanggil Polisi

Hal tersebut dibenarkan, KBO Satlantas Polres Mojokerto, Ipda Sutakat, pihaknya kembali memanggil IC dan AA terkait postingan video penolakan permohonan maafnya saat berada di Polres Mojokerto, tapi tidak datang.

"Saat di kantor pertama minta maaf pada masyarakat Mojokerto, tapi kenapa setelah itu membuat penolakan. Untuk alasan tidak datang memenuhi panggilan polisi karena sedang ada job atau manggung mengisi menyanyi di luar kota. Dia itu kan penyanyi," kata Ipda Sutakat pada jatimnet.com, Sabtu 14 November 2019.

Secara terpisah, Icha saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di WhatsApp mengenai alasannya tidak datang dan cuitan di story IG-nya tidak banyak berucap.

"Saya sudah buat pernyataan, saya mohon maaf. Kalau ada khilaf tolong d maafkan. Tolong dimaafkan yaa. Saya org (orang) biasa, maaf beribu maaf. Saya bukan artis, bukan aparat, saya manusia biasa yang banyak salah, maaf sekali lagi maaf," katanya dalam pesannya.

BACA JUGA: Dua Perusahaan Mojokerto Gulung Tikar Dampak Tingginya UMK

Sekadar diketahui, Icha ini mendadak terkenal setelah terdapat unggahan video-nya viral di akun media sosial Facebook dan pesan berantai di WhatsApp. Saat itu dia bersama saudara perempuannya Ajeng Amalia mandi dengan sambil mengendarai motor jenis Honda Scoopy nomor polisi S 3354 QQ di Jalan Raya Jayanegera, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Pihak kepolisian menilai, apa yang dilakukannya itu melanggar lalu lintas, karena saat mengendarai motor dinggap bisa membahayakan pengendara lainnya saat melintas di jalan yang sama. Disamping itu, bisa juga menyebabkan terjadinya kecelakaan, meski keduanya bisa mengendalikan motornya.