JATIMNET.COM, Lamongan - Seorang santri Pondok Pesantren Al-Futuh di Dusun Sekargeneng Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan tewas akibat tersengat aliran listrik atau kesetrum, Kamis pagi, 24 April 2025.

Kejadian bermula ketika santri berinisial MRRS (15) mengambil air wudu untuk persiapan salat Duha, sekitar pukul 09.30 WIB.  

"Saat di lokasi tempat wudhu tangan kanan MRRS memegang besi pembatas air wudu, saksi inisial S yang sedang duduk dekat korban melihat MRRS tersetrum dengan kondisi kejang-kejang," kata kasi Humas Polres Lamongan  Ipda M.Hamzaid, Jumat, 25 April 2025.

BACA: Asyik Main Bola, Bocah 8 Tahun Meninggal Dunia Diduga Tersetrum Tiang Listrik

Melihat kejadian itu, secara spontan S berlari mencabut stop kontak aliran listrik pada mixer speaker yang berada di dalam mushola. Aliran listrik diduga bocor ke besi pembatas di tempat wudu.

"Kemudian S kembali menuju tempat wudhu untuk menolong korban, saat itu korban sudah terjatuh di kubangan air wudu dengan posisi kepala menghadap ke utara," terang Hamzaid.

Selanjutnya, S berteriak meminta tolong. Tak lama kemudian, para ustaz mendatangi lokasi dan membawa korban ke UGD rumah sakit Muhammadiyah kalikapas Lamongan.

"Namun, setelah sampai di UGD dan diperiksa dokter korban sudah dinyatakan meninggal dunia dan di bawa ke rumah duka," katanya sembari menyatakan bahwa korban tercatat sebagai warga Perum GPI Desa Takeranklanting, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan.

BACA: Pasang Kabel Wifi, Pria asal Pacet Meninggal Dunia Kesetrum Listrik  

Dari hasil penyelidikan polisi, korban diketahui mengenakan seragam pondodok, yakni kemeja batik berwarn hijau dan bercelana panjang warna putih.

Di tubuh korban terdapat beberapa luka akibat tersengat aliran listrik. "Korban mengalami luka melepuh di tiga jarinya bagian kanan dan perut korban samping kiri terdapat luka lecet," kata Hamzaid.