JATIMNET.COM, Lamongan - Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) memang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain murah, program PTSL juga prosesnya cepat. Namun disayangkan program bagus itu banyak dimanfaatkan oknum demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Seperti halnya di Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Di kecamatan tersebut terdapat 12 desa, yakni Desa Sidodowo, Kedunglerep, Medalem, Jatipayak, Sumberagung, Kedungpengarong, Pule, Sambungrejo, Jegreg, Nguwok, Yungyang, dan Kedungrejo yang harus berurusan dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan.

Sebab, 12 desa tersebut mengalami kelebihan uang belanja PTSL tahun anggaran 2022 dengan total keseluruhan 12 desa senilai Rp1.775.858.000.

BACA: BPN Gresik Selesaikan 20 Ribu Pendaftraan Tanah PTSL 2023

Kejadian itu diketahui Inspektorat saat melakukan pemeriksaan progrram PTSL terhadap 12 desa tersebut.

Alhasil, kini 12 desa bersangkutan harus mengembalikan uang kelebihan itu kepada Kejaksaan Negeri Lamongan.

"Baru surat perintah pendalaman, semua desa sudah mengembalikan uangnya," kata Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan Rizal Edison, Jumat, 20 September 2024.

BACA: Bupati Dhito Targetkan PTSL Tuntas Dua Tahun

Akan tetapi, uang yang sudah diserahkan ke Kejari itu dikembalikan lagi ke Kas Desa masing-masing untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sebab, kata Rizal, uang tersebut merupakan uang rakyat yang harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk rakyat.

Rizal menegaskan Kejari akan terus melakukan pengawasan. "Jangan sampai adanya kelebihan bayar lagi atau temuan berkaitan dengan pengelolaan uang negara," ujarnya.