JATIMNET.COM, Probolinggo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, terus menggelontorkan bantuan air bersih ke sejumlah daerah terdampak kekeringan dan kemarau.

Pihak BPBD mencatat, terdapat 5 kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo yang masuk daerah rawan krisis air bersih. Kelima daerah itu diantaranya: Kecamatan Tegalsiwalan, Banyuanyar, Wonomerto, Tongas, dan Bantaran.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, bantuan air bersih ke daerah krisis air bersih, sudah dilakukan semenjak sebelum Agustus 2023 lalu. Di mana berdasarkan Prakiraan BMKG, puncak kemarau terjadi pada bulan Agustus ini.

"Kami terus melakukan penyaluran bantuan air bersih ke masyarakat, sampai awal September mendatang. Masyarakat yang membutuhkan air bersih, diimbau untuk segera melaporkan ke pihak terkait agar segera ditangani,"pesan Zubaidullah, Selasa 15 Agustus 2023.

Untuk daerah yang belum mendapatkan bantuan air bersih, yakni di Dusun Posong dan Botoan, Desa Patalan Kecamatan Wonomerto. Serta, di Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar.  "Mulai besok, kita distribusikan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kemarau pak,"jelasnya.

Zubaidullah menyampaikan, untuk daerah lainnya yang masuk rawan krisis air bersih, sudah mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD. Bantuan dampak kekeringan dan kemarau itu, tidak hanya berupa air bersih, akan tetapi juga berupa Tandon Air, Jerigen, dan Terpal.

Sementara untuk masyarakat terbanyak terdampak kekeringan dan kemarau, yakni di daerah Dusun Tunggulasih, Desa Malasan Wetan, Kecamatan Tegalsiwalan. Di mana total jumlah warga setempat, ada sebanyak 1.050 jiwa atau sebanyak 350 KK.

Bantuan yang telah diberikan ke daerah setempat, yakni berupa Tandon Air dan suplai air bersih.