JATIMNET.COM, Surabaya - Sebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat. Bahkan, saat ini terdapat 20 daerah kabupaten/kota di Jawa Timur masuk zona merah, 18 zona oranye.

Wilayah zonah merah tersebut adalah Banyuwangi, Ngawi, Lamongan, Sampang, Kota Probolinggo, Malang, Bangkalan, Kota Madiun, Pamekasan, Kota Mojokerto, Magetan, Ponorogo, Kota Malang, Sidoarjo, Kota Kediri, Situbondo, Nganjuk, Lumajang, Kota Batu, Bondowoso.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, perkembangan wilayah zona merah sebaran Covid-19 itu selalu update setiap Selasa sore dilakukan oleh BLC (Bersatu Lawan Covid).

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Wisata Hajatan dan Sekolah Tetap Boleh Berjalan di Ponorogo

Di mana terdapat 15 indikator epidipologis, diumumkan ada 20 kabupaten/Kota di Jawa Timur yang masuk zona merah, dan 18 zona oranye, minggu lalu masih ada satu zona kuning di Kabupaten Probolinggo, dan per Selasa.

"Ini artinya bahwa warning kepada kita semua. Zona merah yang kategori resiko tinggi dari 15 indikator epidiologis itu memberikan warning kepada kita semua, monggo (silakan) stay at home pada posisi seperti ini, kecuali yang melaksanakan tugas kategori critical dan yang melaksanakan tugas kategori esensial," kata Khofifah di sela pengecekan Posko PPKM Darurat di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Rabu 7 Juli 2021.

Sekadar informasi pengecekan posko PPKM Darurat ini Khofifah bersama Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta serta didampingi Sekdaprov Jatim.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Minta Pemkab Mojokerto Tambah BOR 50 Persen

"Oleh karena itu, saya mengajak kembali hari ini bersama Pangdam, dan Kapolda, hari ini bersama Kajati, karena kita di Sidoarjo hari ini bersama Bupati Sidoarjo dan Sekda. Kita ingin mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur, kembali menurut BLC (Bersatu Lawan Covid) yang dirilis setiap Selasa per kemarin ada 20 kabupaten/kota masuk zona merah," imbuh Gubernur. 

Kalau zona merah berarti kategorinya resiko tinggi, 18 diantaranya masuk zona orange. Berarti masuk kategori resiko sedang. Tapi mobilitas masyarakat ini menjadi penting untuk kita sampaikan bersama. 

"Ayo yang bukan kategori kritikal dan bukan kategori esensial monggo sementara kita menahan diri untuk tidak keluar rumah kita sementara tinggal di rumah kondisinya seperti ini untuk kebaikan keselamatan dan perlindungan kita monggo kita sama-sama menjaga diri kita menjaga keluarga kita dan menjaga seluruh warga bangsa, tetap menerapkan protokol kesehatan" jelas Khofifah.