JATIMNET.COM, Madiun - Jurnalis yang merupakan rekan seprofesi Jumali memberi kesaksian tentang tuduhan pelecehan terhadap istri Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jatmiko.

Hendri Sukmana, salah seorang reporter radio lokal Kota Madiun mengatakan bahwa Jumali tidak sengaja menyentuh bagian tubuh istri perwira polisi usai upacara HUT ke-77 RI di Alun -Alun Kota Madiun, Rabu, 17 Agustus 2022.

Sebelum kejadian, ia bersama Jumlah dan sejumlah jurnalis lain usai mewawancarai Wali Kota Madiun, Maidi. Ketika hendak meninggalkan lokasi, tiba-tiba Jumali tersandung karpet. Karena hendak terjatuh, pria berusia 42 tahun ini secara spontan mencari pegangan. Benda yang dipegang adalah pilar dekorasi.

BACA JUGA : Dilapori Istri, Kasatlantas Madiun Kota Berang Kepada Jurnalis

Namun ternyata, pilar itu tak terpasang kuat. Tanpa sengaja, Jumali menyentuh bagian belakang seorang perempuan berkebaya putih, istri Kasatlantas Polres Madiun Kota yang juga mengikuti upacara 17-an.

“Waktu itu, Jumlah langsung minta maaf. Tapi, perempuan itu marah dan menanyakan identitas Jumali,” ujar Hendri, Kamis, 18 Agustus 2022.

Permintaan maaf Jumali tidak dihiraukan. Perempuan itu justru membentak dan meminta Jumali menemui suaminya di Kantor Satlantas Polres Madiun Kota. Di tempat itu si jurnalis juga kembali mengucapkan maaf kepada kasatlantas.

“Jumali masuk sendirian.Saya dan teman-teman menunggu di depan ruangan,” ucap Hendri. Selang beberapa menit kemudian, Jumali keluar. Di depan sejumlah jurnalis, ia menyatakan sudah meminta maaf. ”Tapi malah dilaporkan ke SPKT ( Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu),” ujarnya.

Mendengar informasi dari Jumali, sejumlah jurnalis merasa tidak terima dengan perlakuan kasatlantas dan istrinya. Mereka akhirnya mendatangi mapolres untuk mengecek kebenaran tentang laporan yang dilayangkan Dwi Jatmiko.

Saat itulah, perdebatan antara jurnalis dengan kasatlantas dan istrinya semakin memuncak. Video cek-cok yang tejadi akhirnya menyebar melalui media sosial. Dari rekaman audio-visual itu, Dwi Jatmiko nampak membuka baju seragam yang sebelumnya dipakai.

“Tinggal dia meminta maaf sama saya sulit sekali. Jenengan tidak ada itikad baik untuk meminta maaf,” tanya Dwi kepada Jumali.

BACA JUGA : Pemred Duta Masyarakat Diborgol, AJI Minta Polisi Meminta Maaf

Sementara itu, Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono menegaskan bahwa perbuatan yang dilakukan tidak dengan sengaja maka tidak memenuhi unsur pidana. Ia menyatakan akan memanggil Kasatlantas secara personal untuk menjelaskan terkait peristiwa itu.

“Nanti akan kami panggil secara khusus yang bersangkutan (kasatlantas). Saya sebagai atasan yang bersangkutan memohon maaf adanya kesalahpahaman yang terjadi,” kata dia.

Jurnalis di Madiun Dituduh Lecehkan Istri Kasatlantas, Ini Kesaksian Rekannya