JATIMNET.COM, Blitar - Aktivis anti korupsi Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) dan Front Mahasiswa Revolusionar (FMR) melakukan aksi unjuk rasaa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Blitar, Selasa 21 September 2021. Aksi dengan membentangkan postur itu mereka untuk melaporkan adanya dugaan korupsi dana hibah di semua cabang olah raga di KONI Kota Blitar.

Mengenai aksi dan laporan tersebut, Kejari Blitar memastikan akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Terima kasih atas dukungan dari Mas Triyanto dari KRPK dan Mas Iga dari FMR yang telah membantu memberikan data-data. Kami mohon doa agar bisa melaksanakan apa yang sudah menjadi tugas kami,” kata Kasi Intel Kejari Blitar, Anwar Zakaria, Selasa 21 September 2021.

Sementara, Koordinator KRPK, M Triyanto mengakui, kedatangannya untuk melaporkan adanya dugaan korupsi pada KONI Kota Blitar. Bahkan, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Blitar tahun 2019, tentang rincian penerima hibah.

Bahwa pada 2019 belanja hibah kepada KONI sebesar Rp 7,4 miliar. “Dari LHP BPK ini, kami melakukan investigasi dan menemukan beberapa data dan bukti kuat adanya dugaan korupsi di semua cabang olahraga (Cabor) KONI Kota Blitar. Dan dugaan kerugian negaranya sekitar Rp 1 miliar,” jelas Triyanto.

Baca Juga: Diduga Terkait Korupsi PRIM, Warga Lereng Bromo Luruk Kantor Kejaksaan Probolinggo

Temuan lain, lanjut Triyanto, ada kejanggalan pada cabor olahraga pencak silat yang dibekukan sejak 2017. Tetapi sampai dengan 2020 masih ada dugaan dana anggaran yang dikucurkan ke dalam cabor pencak silat.

Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah bisa sebuah cabang olahraga yang telah dibekukan bahkan tidak ada kegiatan sama sekali tetapi masih ada dana anggaran yang dikucurkan ke dalamnya.

Tak hanya itu, lanjut Triyanto, berdasarkan data SPJ kegiatan PSSI Kota Blitar tahun 2019. Telah ditemukan dugaan-dugaan tindak pidana korupsi. Serta dugaan manipulasi data, mark up harga peralatan olahraga, pemalsuan tanda tangan. Bahkan mark up harga pada makanan, minuman dan beberapa pengadaan lainnya.

“Kami meyakini dugaan korupsi di KONI Kota Blitar hampir sama seperti yang terjadi di KONI Kabupaten Blitar 2017 silam, yang tmerugikan negara sekitar Rp 1 miliar," katanya.

"Harapannya, laporan resmi dan data serta bukti dari KRPK dan FMR ini bisa menjadi kran pembuka bagi Kejari Blitar untuk mengusut tuntas sampai keakar-akarnya dugaan korupsi yang terjadi di semua cabang olahraga KONI Kota Blitar,” pungkasnya

Kejaksaan Blitar Siap Bongkar Laporan Dugaan Korupsi Danah Hibah KONI Senilai Rp 74 Miliar