JATIMNET.COM, Probolinggo - Masyarakat Kota Probolinggo patut berbangga, setelah wilayahnya terpilih menjadi salah satu finalis yang memenuhi syarat berpartisipasi kampanye We Love Cities (WLC) 2022.

Dalam kampanye itu, Kota Probolinggo bersama Kota Balikpapan mendampingi DKI Jakarta, untuk mengkampanyekan adaptasi perubahan iklim dan memitigasi risiko serendah-rendahnya, dimana ditargetkan tidak lebih dari 1,5 % untuk kenaikan suhu pada perubahan iklim saat ini.

Kampanye dilakukan melalui media sosial yang mengajak seluruh masyarakat dunia untuk menunjukkan dukungannya, dalam pembangunan kota berkelanjutan. Pemenang We Love Cities dipilih melalui jumlah vote website, interaksi di media sosial termasuk tagar khas tiap kota, serta saran atau masukan untuk membuat kota tersebut lebih baik.

Kepala Bappeda Litbang, Tartib Gunawan mengatakan, Hastag Kota Probolinggo yang digaungkan Wali Kota Probolinggo, yakni I Love Probolinggo atau We Love Cities, dimana berarti We Love Probolinggo.

Baca Juga: Kerugian Korupsi LKS dan Modul SD dan SMP di Probolinggo Hampir Rp1 Miliar

"Jadi lewat 2 hastag ini, mudah-mudahan membawa kita menjadi dikenal, bukan hanya di Kota Probolinggo tetapi dikenal di seluruh masyarakat Indonesia dan mendunia,” ujarnya, Rabu 8 Juni 2022.

Tartib menyampaikan, Kota Probolinggo telah mengikuti kompetisi tersebut, mulai tahun 2018 dan berkomitmen untuk pembangunan kota berkelanjutan, serta konsistensi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan mengajak seluruh masyarakat Kota Probolinggo, agar terlibat secara aktif di dalamnya.

“Dan alhamdulillah hasil kinerja ini, merupakan kinerja secara menyeluruh. Di tahun ini kita patut berbangga,” urainya.

Senada dikatakan Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Litbang, Ari Puspita, menurutnya kompetisi tersebut diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat, dengan menggunakan media sosial.

Baca Juga: Wali Kota Hadi Merasa Prihatin Atas Kasus Korupsi Yang Menjerat Kadisdikbud Kota Probolinggo

“Masyarakat diminta melakukan vote pada website We Love Cities, serta memberikan saran dan masukan untuk Kota Probolinggo. Kemudian di setiap aktivitasnya, masyarakat harus mengupload di media sosialnya, masing-masing dengan menyertakan hastag dari We Love Probolinggo. Nantinya yang paling banyak interaksi dan aktivitas di media sosial yang terkait dengan We Love Cities, inilah yang akan menjadi pemenang,”terangnya.

Ari menjelaskan, konten yang bisa diupload di media sosial, yakni kegiatan yang menunjukkan dukungan dan kecintaan warga pada Kota Probolinggo.

Semakin banyak masyarakat yang menunjukkan rasa cintanya pada Kota Probolinggo, maka kota ini akan terus terpelihara dan terawat serta menjadi kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan.

“Apa yang kita kampanyekan, intinya bisa menginspirasi masyarakat. Misal menanam mangrove dan diupload di media sosial kita, kemudian banyak yang like, share dan comment maka harapannya dari postingan itu mampu menginspirasi warga lainnya agar lebih mencintai kota ini,” katanya.

Sementara pengendali dampak lingkungan DLH, Aricandra menegaskan, kampanye WLC tidak hanya untuk mengkampanyekan kecintaan pada Kota Probolinggo saja, namun tetap harus mengarah pada keberlanjutannya, dimana mengarah peningkatan aksi kita terkait perubahan iklim.

“Salah satunya seperti kegiatan pengelolaan sampah, tidak hanya dilakukan pemerintah saja tetapi peran masyarakat mulai dari rumah tangga sudah mampu memilah sampah," ujarnya.

Ari berharap, masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk memilah sampah dari rumah, maka taman pembuangan akhir (TPA) akan terkurangi bebannya.

"Setidaknya sampah organiknya dikompos dari komposter aerob/POC di rumah dan di setiap komplek rumahnya memiliki bank sampah yang menampung sampah anorganik, sehingga sampah benar-benar dapat dimanfaatkan,"pesannya.

Sebagai informasi, kegiatan mengupload We Love Probolinggo dimulai pada 19 September-31 Oktober 2022 di media sosialnya. Dimana disertakan tagar #weloveprobolinggo di setiap postingan di media sosial.

Kota Probolinggo Lolos Jadi Finalis WLC, Masyarakat Diminta Dukung Kampanye Perubahan Iklim