JATIMNET.COM, Gresik – PT Semen Indonesia/SIG (Persero) Tbk melalui program SIG Peduli menyalurkan bantuan bahan makanan dan perlengkapan senilai Rp100 juta untuk korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. 

Bantuan makanan terdiri dari 4 ton beras, 190 boks mie instan, 480 liter minyak goreng, 280 kilogram gula, 300 selimut, 50 terpal, dan 50 jas hujan. 

Bantuan diserahkan kepada Kepala Sub Bidang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Lusiyanti di Pendapa Aria Wiraraja, Pemkab Lumajang.

General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian SIG untuk penanganan bencana erupsi Gunung Semeru pada masa tanggap darurat. Penyaluran bantuan kepada korban merupakan prioritas utama perusahan.

BACA JUGA: Sepuluh dari 30 Korban Erupsi Semeru Berhasil Diidentifikasi

Dalam penyaluran bantuan, SIG bekerjasa sama dengan Satgas Kementerian BUMN Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mengoptimalkan penyerahahan bantuan agar dapat tersebar merata ke seluruh wilayah terdampak,” kata Edy, Selasa, 7 Desember 2021.

Menurutnya, dampak bencana cukup besar dan banyak warga menjadi korban. Oleh karenanya SIG bergerak menyalurkan bantuan yang paling dibutuhkan para korban, utamanya bahan makanan dan perlengkapan tidur. 

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Salurkan 600 Paket Sembako bagi Korban Erupsi Semeru

"Kami turut prihatin atas bencana yang menimpa. Semoga dengan adanya bantuan ini dapat bermanfaat untuk meringankan beban para korban," ujar Edy.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Lusiyanti menyampaikan terima kasih atas bantuan SIG. Menurutnya, kebutuhan makanan, selimut, jas hujan, dan terpal sangat dibutuhkan masyarakat. 

"Bantuan SIG akan kami maksimalkan dalam pendistribusiannya agar diterima dengan merata, terutama bagi pengungsi yang berada di Kecamatan Pasirian dan Candipuro. Semoga bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka selama dalam masa pengungsian," kata Lusiyanti.