JATIMNET.COM, Jombang- Ribuan santri Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, didorong untuk menjadi santri yang mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan memiliki berbagai macam ketrampilan menyongsong Indonesia Emas 2045. Dalam Resolusi Jihad Pesantren Tebuireng, Santri Tebuireng juga diharapkan menjadi santri intelektual berakhlakul karimah untuk membangun bangsan yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan jaman.

 Pengurus Pesantren Tebuireng, Lukman Hakim menjelaskan sebagai seorang santri memang harus bisa menjawab berbagai tantangan zaman. Kesiapan itu dengan mengembangkan keilmuan dari berbagai skill yang mereka kuasai saat ini. 

"Tidak hanya sekadar mampu membaca kitab tapi juga mampu memahami IT (informasi dan teknologi). Saya kira memang tidak hanya ilmu agama saja, santri juga harus kreatif dan inovatif agar mampu bersaing baik dalam pengembangan ekonomi, teknologi, dan mereka bisa," jelasnya, Minggu (22/10/2023).

Lukman mengatakan para santri di pesantren ini juga dibekali dengan keterampilan, sehingga saat mereka kembali ke lingkungannya lebih siap. 

Santri juga selalu ditekankan untuk mengutamakan akhlak, dengan karakternya jujur, ikhlas. Sebab dengan karakter tersebut sebagai bekal pula untuk meraih kesuksesan.

"Kepintaran tidak menjamin untuk jadi sukses. Tapi, santri yang berakhlakul karimah, akan mengedepankan tata krama, sikap yang mulia di hadapan masyarakat dan itu akan menjadi tauladan di masyarakat. Santri itu cikal bakal jadi pemimpin masyarakat, sehingga mereka harus menjadi tauladan, uswah di masyarakat. Akhlak yang diutamakan menjadi karakter bagi santri," jelasnya.

Di peringatan Hari Santri 2023 ini, pihaknya tetap menekan tentang Resolusi Jihad, bahwa bagaimana santri menjawab menjadi orang pintar, mampu mengembangkan ekonomi kreatif.

"Bukan hanya sekadar melawan secara fisik, tapi ekonomi membangun masyarakat," tegasnya.

Peringatan Hari Santri 2023, ribuan santri Tebuireng menggelar upacara di lapangan Universitas Hasyim Asyari dengan inspektur upacara pengasuh pesantren Tebuireng KH Irfan Yusuf Hasyim.

Pada hari santri ini ribuan orang dari berbagai daerah, termasuk mahasiswa, para pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan Muslimat melakukan ziarah kubur dan doa di area makam pendiri NU almarhum KH Hasyim Asyari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).