JATIMNET.COM, Surabaya – Polrestabes Surabaya mulai menyisir 25 gereja menggunakan metal detektor dengan menerjunkan Shabara untuk memberi keamanan dan kenyamanan jelang pelaksanaan Natal.

“Kami ingin memastikan agar tidak ada hal-hal yang membahayakan jelang perayaan Natal,” kata Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan, Senin, 24 Desember 2018.

Rudi mengatakan pasca meledaknya bom di beberapa gereja pada 13-14 Mei 2018 lalu di Surabaya, menjadi atensi untuk mengetatkan pengamanan. Salah satunya dengan meminimalisir akses kendaraan yang melintas di sekitar lokasi gereja.

“Kami mengurangi akses masuk kendaraan ke gereja dengan berkoordinasi pihak gereja," ucapnya.

Tak hanya dari Shabara Polrestabes Surabaya, polisi juga meminta bantuan Densus 88 untuk memastikan keamanan jalannya malam Natal. Pihaknya ingin memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Surabaya yang memperingati Natal.

Sebanyak dua ribu personel polisi diterjunkan dalam operasi pengamanan malam Natal kali ini yang disebar di 355 gereja di seluruh Surabaya. "Kami berharap perayaan Natal tahun ini berjalan lancar, aman, dan tanpa gangguan,” jelasnya.

Pengamanan perayaan Natal tahun ini sejumlah unsur juga diterjunkan. Diantaranya TNI dari korem 084 Bhaskara Jaya, Pemkot Surabaya hingga ormas seperti Banser, Muhammadiyah, hingga Pramuka turut ikut pengamanan.

“Sinergitas ini kami lakukan untuk menjaga ketentraman dan keamanan umat kristiani dalam menjalankan ibadah Natal,” pungkas Rudi.