JATIMNET.COM, Sampang - Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19,8 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan poros kabupaten, yakni Gunung Rancak-Tobai Timur, Kecamatan Sokobanah. 

Dana bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sampang, berdasarkan data di laman resmi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Sampang, lelang proyek pembangunan jalan Gunung Rancak - Tobai Timur dipecah menjadi dua paket.

Paket satu dikerjakan CV Kencana Bahari dengan nilai kontrak Rp 9,8 miliar. Pengerjaan proyek dimulai dari desa Tobai Timur. Sementara, paket dua digarap CV Samsu Indah Abadi dengan nilai kontrak Rp 9,8 miliar yang dikerjakan dari desa Tobai Barat.

Kepala Dinas PUPR Sampang, Muhammad Zis  mengatakan, proyek pembangunan jalan Gunung Rancak-Tobai Timur masuk dalam program prioritas Bupati Slamet Junaidi. Sebab, selama ini jalur tersebut menjadi akses penghubung dua kecamatan di wilayah Pantura yakni kecamatan Robatal dan Sokobanah.

"Proyek pembangunan jalan ini menggunakan ready mix atau cor beton, volume pengerjaan sepanjang 5,50 kilometer yang melewati tiga desa yaitu desa Gunung Rancak, Tobai Barat, Tobai Tengah dan Tobai Timur," kata Zis, Jumat 2 September 2022.

Zis menyebut, pembangunan jalan Gunung Rancak Tobai Timur bertujuan untuk memberikan kemudahan akses transportasi dan mendorong pertumbuhan sentra perekonomian di wilayah tersebut.

"Untuk paket satu sudah selesai dikerjakan, sedangkan paket dua masih dalam proses pengerjaan dan ditargetkan rampung Desember mendatang," ujarnya. 

Sementara, Ketua Komisi III DPRD Sampang, Mohammad Subhan berharap pelaksanaan proyek pembangunan jalan Gunung Rancak Tobai Timur benar-benar dikerjakan dengan maksimal, sesuai rencana anggaran biaya (RAB) dan selesai tepat waktu.

Terpenting ialah kualitas proyek harus dijaga dan diperhatikan supaya jalan tidak mudah rusak. "Pengerjaan proyek harus tepat mutu, tepat biaya dan juga tepat waktu," katanya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengajak warga untuk sama-sama mengawal pengerjaan proyek tersebut sampai tuntas. Apabila proyek itu terindikasi dikerjakan asal-asalan segera laporkan ke dinas terkait atau ke DPRD.

"Kami titip ke pihak pelaksana agar proyek itu betul-betul dikerjakan dengan maksimal dan berkualitas, karena kalau hasilnya bagus maka manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat, sebaliknya jika kualitas proyek jelek masyarakat juga yang dirugikan," ujar Subhan.