JATIMNET.COM, Gresik – Solusi bagi penderita katarak agar terbebas dan kembali melihat lebih jelas adalah melakukan operasi katarak dan sembuh dari kelainan refraksi seperti mata minus, silinder, dan rabun dekat. 

Penderita katarak bisa menggunakan prosedur atau tindakan operasi katarak phacoemulsification (tanpa jahit) dan menggunakan lensa premium atau Intraocular Lens (IOLs) Premium yang dikenal dengan sebutan operasi katarak premium. 

Hal ini dijelaskan dokter spesialis mata di Klinik Mata KMU Gresik Uyik Unari. Lensa premium adalah lensa tanam khusus operasi katarak pada penderita kelainan pada lensa mata yakni kekeruhan pada lensa mata. 

“Operasi katarak ini dilakukan untuk mengganti lensa yang keruh  dengan lensa tanam yang bisa memperbaiki kualitas lensa dan penglihatan penderita,” tutur Uyik, Sabtu, 21 Agustus 2021.

BACA JUGA: Kebutaan Permanen Akibat Glaukoma Tidak Disadari, Begini Mencegahnya

Menurutnya, ada dua jenis lensa tanam yang digunakan untuk operasi katarak, yakni lensa standar dan premium dengan fungsi sama membantu penderita katarak melihat kembali dengan jelas.

Uyik menjelaskan operasi katarak phacoemulsification merupakan metode operasi katarak terbaru berupa tindakan bedah yang dilakukan tanpa jahitan dan prosesnya cepat tanpa menimbulkan rasa nyeri pasca operasi. 

Dokter yang berpraktik di Klinik Mata KMU Gresik ini menyebut pasien mendapatkan manfaat lebih dari operasi katarak, yakni menghilangkan kelainan refraksi dengan menggunakan lensa premium atau IOLs Premium.

"Banyak manfaat lensa premium ini, pasca operasi tak membutuhkan bantuan kacamata lagi. Nyaman untuk beraktivitas. Sekaligus mengatasi kelainan refrakasi dan adaptif dengan cahaya," katanya.

Namun demikian pasien harus melakukan konsultasi lebih detail dengan dokter spesialis mata yang akan menangani operasi katarak untuk menentukan jenis lensa terbaik bagi keluarga atau dirinya sendiri.

BACA JUGA: Mengenal IOLs Premium, Lensa untuk Operasi Katarak sekaligus Atasi Minus

Dokter Mata akan memastikan kondisi mata pasien termasuk kelainan refraksi apa yang diderita dan aktivitas sehari-hari pasien, seperti operasi Lasik yang membebaskan penderita kelainan refrakasi dari kacamata. 

Prosedur operasi Lasik dan operasi katarak (Lensa Premium) ini berbeda. Uyik berharap dengan adanya lensa premium ini maka masyarakat dapat melihat lebih jelas, terbebas dari katarak, dan kelainan refraksi dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Sementara itu, Lilik, 26 tahun, warga Giri, Sidomukti, Gresik, sedang mempersiapkan keperluan orang tuanya untuk melakukan operasi katarak dengan lensa premium karena kelainan refraksi minus.

“Saya merasa operasi premium merupakan pilihan yang tepat dan sangat membantu untuk dua masalah atau keluhan sekaligus,” katanya.