JATIMNET.COM, Malang  - Kebakaran rumah terjadi di Jalan Murcoyo IV  RT 19 RW 05 Desa Gongangkegi Wetan Kecanatan Gondanglegi Kabupaten Malang , Jawa Timur, Sabtu ( 11/11/2023 ) malam. Dalam peristiwa ini pemilik rumah Ngatinah (81)  yang hidup sebatang kara ditemukan meninggal dunia terbakar.

"Korban hidup sebatang kara dan saat api sudah dipadamkan warga menemukan Nenek Ngatimah  meninggal dunia dengan luka bakar tergeletak di lantai ruang tamu," ujar Kapolsek Gondanglegi Kompol Nyoto Gelar , Minggu ( 12/11/2023 ).

Diungkapkan Nyoto, sekitar pukul 21.00 WIB, tetangga korban melihat  ada api dan kepulan asap di atas rumah korban. Setelah dicek rumah korban dalam keadaan terkunci dan lampu padam.

Selanjutnya saksi melaporkan ke warga sekitar untuk membantu secara bergotong royong memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya dan berusaha menjebol pintu depan untuk menyelamatkan korban.

"Setelah  pintu berhasil dibuka warga mengetahui kobaran api besar di dalam rumah sehingga warga berupaya memadamkan api dan menunggu petugas kebakaran," terang Nyoto .

Setelah api berhasil dipadamkan diketahui korban diketahui dalam keadaan meninggal dunia dengan luka bakar tergeletak di lantai ruang tamu.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telentang di lantai ruang tamu. Korban mengalami luka bakar pada seluruh tubuh," Imbuh pria yang pernah menjabat Kapolsekta Sukun .

Nyoto menambahkan,  berdasarkann keterangan pihak keluarga, korban menderita penyakit pikun sudah sejak dua tahun.  

Nenek Ngatimah tinggal sendiri di rumah dan tidak ada orang lain yang tinggal bersamanya.

"Dan kebiasaan korban tidur di atas kasur yang berada di lantai ruang tamu. Juga kebiasaan korban menyalakan beberapa lilin di ruang tamu di atas meja plastik ," imbuhnya .

Pihaknya menduga api berasal dari lilin yang dibakar korban dan ditaruh di atas meja plastik.

"Aliran listrik menyambung dari rumah tetangga dan seluruh instalasi terbakar. Terdapat banyak matrial bakar berupa plastik, kain dan kayu kering yang disimpan di dalam rumah," urainya .

Pihak keluarga korban tidak memghendaki dilakukan visum maupun pemeriksaan terhadap jenazah. Mereka menerima sebagai musibah dan menghendaki segera memakamkan korban.