JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur, Dwi Astuti mengklaim telah mendapat restu dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk maju ke Pilwali Surabaya. 

Dwi yang pada Pilgub 2018 lalu menjadi tim sukses Khofifah-Emil mengaku sudah diarahkan untuk bertemu beberapa tokoh.

"Seperti arahan beliau (Khofifah) bilang Mbak Dwi jalan terus. Beliau sampaikan ke saya, Mbak Dwi berjalan terus saja. Dan bergerak (bertemu) ke ini, ini, ini. Tidak usah disebutkan lah ya yang ini, ini, ini," ujar Dwi, Rabu 11 September 2019. 

Sebagai kader, sudah seharusnya Dwi meminta restu dan petunjuk kepada Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU. Ia pun mengaku diberi arahan untuk terus bergerak mengkonsolidasikan dukungan akar rumput. 

BACA JUGA: Pilwali Surabaya 2020, Tiga Nama Dekati PKB  

"Alhamdulillah satu minggu lebih sudah ketemu beliau (Khofifah), dan kami sudah bergerak untuk ke lapangan," bebernya. 

Selain restu orang nomor satu di Jawa Timur, Dwi juga telah melakukan safari ke sejumlah organisasi masyarakat di Surabaya. Salah satunya PCNU Surabaya.

"Alhamdulillah Kiai Muhibin (Ketua PCNU Surabaya) sudah berikan restu, arahan, dan doa," kata Dwi. 

Tidak sampai di situ, pihaknya sudah meminta restu ke keluarga besar Pondok Pesantren KH Mas Mansyur di Surabaya. Semua upaya itu menjadi bagian ikhtiar menuju Surabaya satu. 

BACA JUGA: PKB Kota Blitar Siap Usung Cawawali Dampingi Cawali PDIP

Sementara itu, Dwi menuturkan, komunikasi dengan sejumlah partai politik dilakukan. Selain PDI Perjuangan, ia mengungkapkan tengah mendekati PKB dan PPP.

"Alhamdulillah sudah ada gambaran bagus di PKB," ujar Dwi Astuti 

Meski belum ada rekomendasi secara tertulis dari PKB, namun pihaknya yakin selangkah lagi partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut akan mendukungnya di Pilwali Surabaya.

"Ketika ketemu langsung sudah kami videokan bahwa ketua PKB (Surabaya) siapkan kursinya untuk saya. Cuman beliau akan sampaikan secara tertulis kalau memang itu dibutuhkan oleh PDI Perjuangan," terangnya. 

Dwi sendiri merupakan mantan calon legislatif DPRD Jawa Timur asal PPP, pada pemilu 2019. Ini menjadi modal berharga bagi Dwi.