JATIMNET.COM, Mojokerto – Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa terpilih sebagai Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto dalam Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Kabupaten Mojokerto XVII, Minggu malam, 12 Desember 2021.

Putra sulung pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim ini terpilih setelah meraih 96 suara dan mengungguli tiga kandidat lainnya.

Gus Mahbub atau Muhammad Mahbubulloh di urutan kedua dengan 60 suara atau selisih 36 suara dari Gus Barraa. Sedangkan Samsul Maarif meraih sembilan suara, dan Ali Muhammad Nasir atau biasa dikenal Gus Ali hanya satu suara. Total terdapat 166 suara yang masuk dan berasal dari 14 PAC plus ranting pemegang hak pilih se-Kabupaten Mojokerto.

BACA JUGA: Ansor Dukung Kandidat Ini di Pilkada Mojokerto

"Dengan ini sahabat Albarraa dinyatakan sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto periode 2021-2025," ucap Ketua Pimpinan Sidang Pemilihan dari PW GP Ansor Jatim Mochamad Jafar Shodiq.

Sementara itu, Gus Barraa ini mengatakan kemenangan dirinya di ajang Konfercab GP Ansor Kabupaten Mojokerto XVII ini merupakan kemenangan bersama dalam memajukan GP Ansor.

"Saya kira ini bukan kemenangan seseorang saja, ini adalah kemenangan bersama. Tidak ada yang kalah. Kita semua (kader GP Ansor) yang menang," ujarnya.

Terpisah, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Mojokerto KH Abdul Adhim Alwy menambahkan saat ini tantangan yang harus dihadapi kader GP Ansor ke depan adalah masih banyaknya ideologi ekstrem dan radikalisme di Indonesia.

BACA JUGA: Enam Pengurus Ansor Jatim Jadi Kepala Daerah, Ketua PW: Jangan Kecewakan Masyarakat

"HTI memang sudah dibubarkan, tapi ideologinya bergerak terus. Nah, ini tantangan bagi GP Ansor ke depan. Karenanya bersama pemerintah, TNI, dan Polri, Ansor harus lebih sigap dan tegas dalam menangkal itu. Ini menjadi PR kita semua," ucapnya.

Sebelumnya, Konfercab GP Ansor Kabupaten Mojokerto XVII diikuti lima nama bakal calon ketua antara lain Muhamad Syukron Fahmi (Gus Fahmi), Gus Barraa, Muhammad Mahbubulloh (Gus Mahbub), Samsul Maarif, dan Ali Muhammad Nasir (Gus Ali).

Sebelum pemilihan dilakukan, Gus Fahmi mengundurkan diri. Putra pengasuh Ponpes Salafiyah Almishbar KH M. Chusaini Ilyas tersebut memilih mundur dengan alasan demi kebaikan dan keutuhan organisasi.