JATIMNET.COM, Jakarta – Indonesia kembali menunjukkan prestasi besarnya di bidang sastra. Sastrawan Indonesia Goenawan Muhamad mendapat Anugerah Sastera Mastera 2018 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Jumat (14/9) malam.

Berdasarkan keterangan resmi dari KBRI Bandar Seri Begawan melalui Antara, Sabtu 15 September 2018, penghargaan tersebut diberikan Sultan Hassanal Bolkiah, yang diwakili Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Brunei Darussalam Mayjen (Purn) Dato Paduka Seri Haji Aminudin Ihsan bin Pehin Orang Kaya Saiful Mulok Dato Seri Paduka Haji Abidin, kepada Goenawan Muhamad yang diwakili Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Pembinaan Sastra, Dr. Hurip Danu Ismadi.

Dalam sambutannya Hurip menyatakan bahwa Goenawan berterima kasih atas Anugerah Sastera Mastera yang menegaskan pertalian semangat kreatif antarbangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara.

GM, sapaan Goenawan Muhamad berharap semangat kreatif itu dapat saling bersambut dan bergema di kawasan. Sebab dengan semangat kreatif, sejarah umat manusia dapat diselamatkan.

Penerima penghargaan tersebut dipilih oleh panelis Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia dan Thailand berdasarkan usulan dari masing-masing negara anggota. Selain Goenawan Mohamad, Sultan Brunei juga memberikan Anugerah Sastera Mastera kepada Abdul Aziz bin Juned dari Brunei, Ahmad Khamal bin Abdullah dari Malaysia dan Isa Kamari dari Singapura.

Sebagai penerima penghargaan, sastrawan ternama Indonesia tersebut berhak atas hadiah sebesar 10.000 dolar Brunei (setara Rp 107 juta), serta penerbitan karya sastra ke dalam bahasa asing di negara anggota Mastera.

Selain itu, peneriman penghargaan berhak atas sertifikat yang akan diserahkan oleh Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei.

“Saya tentunya ikut bangga atas penghargaan ini yang merupakan bentuk pengakuan komunitas sastra bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara, atas peran besar sastrawan kita, Goenawan Mohamad,” kata Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko.

Anugerah Sastera Mastera adalah penghargaan yang diberikan oleh Majelis Sastra Asia Tenggara yang beranggotakan Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia dan Thailand bagi tokoh yang dianggap memberikan sumbangan signifikan dalam perkembangan kesusastraan bahasa melayu/Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Penerima Anugerah dari Indonesia sebelumnya yaitu Ajib Rosidi (2013), Sutarji Calzoum Bachri (2006), Prof. Dr. Budi Darma (2011) dan Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (2014).