JATIMNET, Malang - Satuan reserse kriminal (Satreskrim) Polres Malang memeriksa Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, terkait pengadaan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan pemotongan honor petugas vaksin hewan tahun anggaran 2022-2023.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Riski Saputro, membenarkan pemeriksaan terhadap Eko Wahyu Widodo terkait dugaan penyalahgunaan anggaran vaksin hewan hingga pemotongan honor petugas vaksin hewan.

"Pak Eko Wahyu Widodo selaku Kepala Dinas Peternakan ( Kadisnak ) sudah dimintai keterangan oleh pihak penyidik Polres Malang," kata Riski kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).

Dia menjelaskan untuk tahapan penanganan kasus tersebut, saat ini pihaknya masih memeriksa 1 orang saksi. Pada pemeriksaan kali ini penyidik menanyakan asal  anggaran vaksin dan seperti apa pelaksanaan kegiatannya di lapangan.

" Pemeriksaan kami lakukan satu pekan yang lalu, masih kita dalami lagi,” ujar Riski.

Menurut Kasatreskrim, pihaknya juga akan meminta keterangan dengan memeriksa sekaligus klarifikasi terhadap pelaksana vaksin pada Dinas Peternakan Kabupaten Malang. Selain itu, pihaknya juga memeriksa legalitas pelaksanaan kegiatan vaksin PMK, jumlah TIM pelaksana, dan jumlah hewan penerima vaksin, termasuk sumber anggaran dan besar anggaran vaksin PMK di Kabupaten Malang serta laporan pertanggung jawaban.

"Kita juga akan kumpulkan data dan dokumen dokumen. Pemeriksaan kemarin sehubungan dengan tahun pelaksanaan vaksin PMK,”ungkapnya.

Namun, meski sudah diperiksa atas dugaan penyalahgunaan anggaran vaksin PMK, polisi belum mengetahui nilai kerugian akibat perkara itu, Riski belum bisa memastikan. “Untuk kerugian belum bisa diketahui,” pungkasnya.

Vaksinasi PMK merupakan program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada hewan ternak Sapi agar membentuk kekebalan, mencegah hewan ternak tersebut sakit, dan mencegah penularan antar hewan ternak.

Adapun program nasional Vaksinasi PMK untuk pertama kalinya dimulai pada 14 Juni 2022 lalu. Selanjutnya akan didorong vaksinasi dasar sebanyak dua kali dengan interval satu bulan serta vaksinasi penguat (booster) setiap enam bulan setelahnya.