JATIMNET.COM - Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta menggelar aksi demonstrasi dan menyegel pintu gerbang di gedung kantor Trans7 Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Oktober 2025. 

Penyegelan ini buntut dari tayangan salah satu program infotainment Trans7, Xpose Uncensored, yang dianggap menghina kiai dan tradisi pesantren. 

Selain menyegel pintu gerbang di kantor Trans7, para anggota GP Ansor juga membakar sejumlah foto atau poster. 

Manajemen PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans7) telah meminta maaf atas tayangan tersebut dan mengentikan secara permanen program infotainment tersebut.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat juga telah menjatuhkan sanksi pada Trans7 dan menghentikan sementara tayangan tersebut, namun Trans7 berinisiatif menghentikan program tersebut secara permanen. 

KPI menilai telah terjadi pelanggaran atas Pasal 6 Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Pasal 6 ayat 1 dan 2, Pasal 16 ayat 1 dan ayat 2 huruf (a) Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran (SPS).

Trans7 juga telah memutus kontrak kerjasama dengan rumah produksi atau production house (PH) yang memproduksi tayangan tersebut. 

Tayangan tersebut jauh dari kaidah dan kode etik jurnalistik, karena hanya mengolah cuplikan video di media sosial dan diberi narasi yang sepihak dan menghina pihak tertentu terutama kiai atau keluarga pengelola pesantren yang dianggap mengeksploitasi santri.