JATIMNET.COM, Surabaya – Presiden Joko Widodo melantik Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Sosial menggantikan Idrus Marham yang mundur karena ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan kasus suap PLTU Riau-1.

Agus Gumiwang merupakan Ketua Koordinator Bidang Pembangunan Perempuan, Pemda dan Inovasi sosial DPP Partai Golkar, ia juga tercatat sebagai Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI.

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara RI tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-udangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” saat mengucapkan sumpah janji mengikuti Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat 24 Agustus 2018.

Ia kemudian melanjutkan pembacan sumpah jabatan. “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik baiknya, dengan penuh rasa tanggungjawab,” lanjutnya.

Pengangkatan Agus diatur dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 148 P 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Mensos Kabinet Kerja Dalam Sisa Masa Jabatan Periode Tahun 2014-2019.

Dalam pelantikan tersebut nampak sejumlah pejabat negara, seperti Menteri Perindustrian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPD Oesman Sapta, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan sejumlah pejabat lainnya.

Agus Gumiwang adalah loyalis Jokowi sejak pemilihan presiden 2014. Pada saat itu dipecat dari Partai Golkar lantaran mendukung Joko Widodo sebagai presiden. Sebab pada saat itu arah politik partai berlogo pohon beringin yang dipimpin Aburizal Bakrie memutuskan mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan bangunan Koalisi Merah Putih (KMP).

Perjalanan karir politik Agus Gumiwang masuk ke babak baru setelah Airlanga Hartarto menjadi ketua umum. Dia terpilih melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) setelah KPK menahan Ketua Umum partai Golkar Setya Novanto dalam kasus KTP elektronik.

Agus Gumiwang juga merupakan putra politikus senior Golkar di era Orde Baru Ginanjar Kartasasmita.